Ayah-Bunda Hati-Hati! Sedot Ingus Anak Bisa Picu Penyakit Ini

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Kamis, 21/09/2023 15:55 WIB
Foto: Ilustrasi anak

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu kebiasaan umum orang tua di Indonesia adalah menyedot ingus anak langsung dari hidung menggunakan mulut ketika mengalami pilek. Hal itu dilakukan agar hidung anak tidak tersumbat oleh lendir.

Namun, kebiasaan ini ternyata bisa menimbulkan risiko penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Sebab, kuman dari mulut orang tua ketika menyedot ingus yang dihirup anak dapat masuk ke dalam saluran pernapasan.

"Di dalam mulut kita itu ada banyak kuman. Dengan demikian, apabila kita melakukan penyedotan secara langsung, kuman itu bisa saja malah masuk ke saluran pernapasannya anak," ujar Dokter Spesialis Anak di RSIA Family dan RSIA Grand Family, dr. Handoko Lowis, di Jakarta, Kamis (21/9/2023).


Lebih lanjut, dr. Lowis mengatakan bahwa meskipun gerakan yang dilakukan adalah menyedot, kontak antara mulut ibu dan hidung anak dapat memicu translokasi atau perpindahan kuman dari ibu ke anak.

"Memang lendirnya keluar, tapi di sisi lain kumannya juga masuk ke sana. Nah, itu yang akan membawa dampak buruk ke anak. Misalnya, kalau daya tahan tubuh anak tidak baik dalam mengeliminasi patogen (kuman) dari mulut ibu, itu akan menyebabkan infeksi," papar dr. Handoko.

Selain berdampak buruk bagi anak, menyedot ingus juga dapat membahayakan kesehatan orang tua. Sebab, kuman yang terdapat di lendir atau ingus mengandung banyak kuman atau sumber penyakit lainnya sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

"Kalau orang tua juga tidak bagus daya tahan tubuhnya maka perpindahan terjadi dari anak ke orang tuanya sehingga ikut sakit," kata dr. Handoko.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Handoko mengimbau orang tua untuk mengenal gejala ISPA yang dapat dialami anak. Bila anak mulai menunjukkan tanda-tanda ISPA, salah satunya sesak napas, orang tua diwajibkan untuk tidak panik dan segera melakukan pertolongan pertama.

"Kalau anak mulai susah napas, segera longgarkan bajunya. Beri dia (anak) udara dan space (ruang). Jangan biarkan banyak orang berkerumun [di dekat anak], itu akan membuat dia (anak) semakin susah [untuk bernapas]," jelas dr. Handoko.

Selain sesak napas, sejumlah gejala umum ISPA yang harus dikenali orang tua adalah demam, pilek, batuk, radang tenggorokan, pusing, kondisi napas cepat, dan sesak napas.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia