5 Ciri Anda Punya Pengalaman Traumatis Masa Kecil

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
11 August 2023 13:45
Ilustrasi (Image by Małgorzata Tomczak from Pixabay)
Foto: Ilustrasi (Image by Małgorzata Tomczak from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Trauma masa kecil adalah peristiwa yang dialami oleh seorang anak yang menimbulkan rasa takut. Peristiwa traumatis itu biasanya seperti aksi kekerasan, tindakan berbahaya atau mengancam jiwa, dan pelecehan fisik atau seksual.

Peristiwa seperti kecelakaan mobil, bencana alam (seperti tsunami), kehilangan orang yang dicintai, atau insiden medis besar juga dapat berdampak buruk secara psikologis pada anak-anak.

Namun, trauma masa kecil bahkan tidak harus melibatkan pengalaman yang terjadi langsung pada anak. Melihat orang yang dicintai mengalami masalah kesehatan yang parah, misalnya, juga bisa sangat traumatis bagi anak-anak.

Berikut beberapa ciri dari trauma masa kecil menurut studi berjudul Childhood Adversity and Adult Personality dan Adulthood Personality Correlates of Childhood Adversity.

1. Individualis

Penelitian menunjukkan, seseorang yang tumbuh dengan trauma masa kecil cenderung memilih menjadi sosok yang individualis dan memilih berjuang sendiri untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari. Dengan demikian, mereka terlihat lebih mandiri, ogah untuk bersosialisasi, dan sering terlihat menyendiri bila dibandingkan dengan orang-orang lainnya.

2. Neurotisme

Neurotisme adalah sifat yang menunjukkan tingkat kestabilan emosi seseorang. Masa kecil yang buruk membuat seseorang berisiko mengalami kesulitan dalam mengontrol emosinya. Dengan demikian, mereka rentan mengalami depresi, khawatir, marah, panik, atau gangguan kecemasan.

Neurotisme dapat terjadi pada orang dewasa yang pada masa kecilnya sering mengalami emosi, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mengelola emosinya.


3. Mudah Marah dan Agresif

Sifat yang mudah marah dan agresif berkaitan dengan sifat neurotisme yang tinggi. Umumnya, sifat ini ditandai dengan sikap yang mudah marah, sering memusuhi orang di sekitarnya, impulsif dalam bertindak, dan agresif secara fisik maupun verbal.

Penelitian menyebutkan, sifat mudah marah dan agresif ini dapat muncul karena saat kecil seseorang mempelajari bahwa marah dan agresif dapat melindungi diri dari risiko bahaya yang mungkin dapat menimpanya.

4. Sulit Berbaur dengan Lingkungan Sekitar

Seseorang yang masa kecilnya sering mengalami kekerasan dan kurang kasih sayang dari lingkungan sekitar cenderung sulit berbaur dan sering bertengkar dengan lingkungannya. Akibat hal itu, mereka lebih memilih bekerja sendiri daripada bekerja sama dengan orang lain.


5. Sombong

Pengalaman masa kecil yang buruk dapat menimbulkan sifat sombong pada seseorang. Dalam hal ini, sosok yang memiliki trauma dari masa kecil cenderung menginginkan ketenaran dan kesuksesan finansial untuk meringankan rasa sakit dan kekurangan di masa lalu.

Anak yang mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) juga bisa menunjukkan ciri berikut:

  • Bertindak lebih muda dari usia mereka (misalnya sering mengisap jempol)
  • Sulit fokus
  • Merasa lebih tertekan atau cemas
  • Merasa sulit untuk bersikap penuh kasih sayang dengan orang lain
  • Memiliki kemarahan dan agresi yang meningkat
  • Memiliki masalah di sekolah
  • Sulit tidur
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang pernah mereka sukai
  • Kehilangan kontak dengan kenyataan
  • Tampak mati rasa, atau tidak responsif
  • Khawatir mati muda

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Ciri-Ciri Ginjal Rusak, Termasuk Sering Kencing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular