Terungkap, Ini Alasan Arkeolog Takut Bongkar Makam China

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Kamis, 10/08/2023 16:25 WIB
Foto: Patung prajurit yang menggambarkan tentara Qin Shi Huang, Kaisar Cina pertama di dekat Xi'an / Sian, Distrik Lintong, Shaanxi. (Arterra/Universal Images Group v/Arterra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para arkeolog dilaporkan tidak berani membuka makam kaisar pertama China, Qin Shi Huang, akibat keputusannya saat masih hidup. Padahal sebagian besar kuburan telah dieksplorasi.


Melansir dari Science Alert, sebuah studi pada 2020 menemukan bahwa makam berusia 2.200 tahun itu terkontaminasi konsentrasi merkuri yang sangat berbahaya. Menurut sampel yang diambil para peneliti, tanah di sekitar makam menunjukkan tingkat kontaminasi merkuri yang sangat tinggi.

Melansir dari BBC, Kaisar Qin Shi Huang adalah sosok yang sangat ambisius dalam mencari kehidupan abadi.

an / Sian, Distrik Lintong, Shaanxi" />Foto: Getty Images/S3studio
XIAN, CHINA - OCTOBER 06: Terracotta Army, a collection of terracotta sculptures depicting the armies of Emperor Qin Shi Huang, the first Emperor of China, on 06 October 2016, in Xian, Shaanxi, China. (Photo by studioEAST/Getty Images)

Demi kehidupan yang abadi, Qin Shi Huang memutuskan untuk mengonsumsi minuman anggur yang dimaniskan dengan madu dan dicampur merkuri. Hal itu dilakukan setelah ia mengetahui bahwa Raja dan masyarakat kuno hidup selama 10 ribu tahun usai minum cinnabar atau merkuri sulfida.

Diduga, Qin Shi Huang meninggal pada usia 49 tahun akibat keracunan merkuri. Ia dipercaya tetap menjadi kaisar sampai akhir zaman di akhirat walaupun tidak dapat memerintah selamanya di kehidupan nyata.

Sementara itu, sejarawan China Kuno, Sima Qian, menyebutkan bahwa ada jebakan di dalam makam Qin Shi Huang yang sengaja ditanam agar kuburan tidak dibongkar sembarangan.

"Para pengrajin diperintahkan untuk membuat busur dan anak panah yang siap menembak siapapun yang memasuki makam," tulis laporan Sima Qian yang dibuat 100 tahun setelah kematian Qin Shi Huang, dikutip dari Science Alert, Senin (10/8/2023).

an / Sian, Distrik Lintong, Shaanxi" />Foto: Getty Images/S3studio
XIAN, CHINA - OCTOBER 06: Terracotta Army, a collection of terracotta sculptures depicting the armies of Emperor Qin Shi Huang, the first Emperor of China, on 06 October 2016, in Xian, Shaanxi, China. (Photo by studioEAST/Getty Images)

"Merkuri digunakan untuk menyimulasikan ratusan sungai, Sungai Yangtze dan Sungai Kuning, serta laut yang besar, dan diatur agar mengalir secara mekanis," lanjut tulisan tersebut.

Meskipun demikian, merkuri disebut bukan sebagai satu-satunya alasan para arkeolog takut untuk menggali makam Qin Shi Huang. Alasan lain menurut para arkeolog adalah khawatir penelitian dapat merusak salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO itu.

SQin Shi Huang adalah Kaisar yang memimpin China dari 221 hingga 210 SM. Kini, makam Qin Shi Huang terletak di Distrik Lintong, Xi'an, Shaanxi, China. Salah satu penemuan arkeologi terpenting dalam sejarah itu 'dijaga' oleh Tentara Terakota.

Konon, para tentara ditugaskan untuk melindungi Qin Shi Huang di akhirat.


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasar Film Horor Indonesia Tembus Asia hingga Amerika Latin