
Ramai-Ramai Artis Hollywood Demo Netflix hingga Walt Disney

Jakarta, CNBC Indonesia - Sederet bintang Hollywood dikabarkan bakal turun ke jalan untuk melakukan aksi mogok kerja melawan studio dan layanan streaming pada Jumat (14/7). Mereka akan berdemo bersama para pekerja televisi dan film untuk memperjuangkan kontrak kerja baru demi mendapatkan gaji di era TV streaming.
Mengutip laporan Reuters, aksi mogok ini jelas memberikan pukulan bagi industri hiburan. Sebelumnya, Hollywood belum pernah menghadapi dua aksi mogok serentak sejak 1960.
Baik SAG-AFTRA ,serikat pekerja terbesar di Hollywood, yang mewakili 160.000 aktor film dan televisi, dan Writers Guild of America (WGA) menuntut kenaikan gaji pokok dan sisa dari streaming televisi, ditambah jaminan bahwa pekerjaan mereka tidak akan digantikan oleh kecerdasan buatan (AI).
Serikat aktor mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menyetujui aksi pemogokan setelah gagal mencapai kesepakatan dengan studio, termasuk Walt Disney Co dan Netflix Inc.
Menurut Reuters, dengan hadirnya layanan streaming, mereka khawatir pihak studio kini semakin berfokus untuk memotong biaya demi mendapatkan profit sebesar-besarnya, daripada fokus pada pertumbuhan subscriber seperti beberapa tahun lalu.
Fran Drescher, mantan bintang acara TV The Nanny dan presiden SAG-AFTRA, menyebut tanggapan studio terhadap kekhawatiran para aktor menghina dan tidak sopan.
"Kami adalah korban di sini. Kami sedang menjadi korban entitas yang sangat rakus," kata Drescher pada konferensi pers, Kamis (13/7).
Aliansi Produser Film dan Televisi (AMPTP), kelompok yang bernegosiasi atas nama studio, mengatakan telah menawarkan keuntungan yang signifikan kepada anggota serikat pekerja. Tawaran itu termasuk kenaikan upah minimum yang tertinggi dalam 35 tahun dan perlindungan seputar penggunaan gambar aktor oleh AI generatif.
"Bukannya bernegosiasi, SAG-AFTRA malah menempatkan kami di posisi yang akan memperdalam kesulitan keuangan bagi ribuan orang yang bergantung pada industri ini untuk mata pencaharian mereka," kata AMPTP.
Aksi mogok yang juga diikuti sekitar 11.500 penulis ini telah membuat acara talkshow televisi larut malam diputar ulang tanpa henti. Hal ini pada akhirnya mengganggu sebagian besar produksi TV untuk musim gugur dan menghentikan pengerjaan film-film beranggaran besar.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kisah Tragis Unang, Bangkrut dan Cerai Akibat Poligami