Wabah Rabies Bikin Pulau di NTT Diisolasi, Begini Kondisinya

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
04 June 2023 14:00
Petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta melaksanakan vaksin rabies untuk hewan peliharaan di lingkungan pemukiman Rusun Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta (8/9/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)  

Pelaksana Tugas(Plt) Kepala Suku Dinas KPKP Suharini Elliawati menjelaskan
Foto: Vaksin rabies untuk hewan peliharaan di lingkungan pemukiman. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus rabies akibat gigitan anjing terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang pun menutup Pulau Timor dari lalu lintas hewan pembawa rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu Hunggar menjelaskan, penutupan Pulau Timor dari HPR sudah dilakukan sejak Selasa (30/5/2023), baik itu di jalur laut, udara, dan pintu lintas batas negara (PLBN).

"Instruksi dari saya untuk menutup Pulau Timor dari lalu lintas HPR. Penutupan dilakukan di pelabuhan laut, bandara, dan PLBN RI," ujar Yulius seperti dikutip CNNIndonesia, Minggu (4/6/2023).

HPR yang akan masuk maupun keluar dari Pulau Timor akan dilarang untuk sementara waktu. Instruksi tersebut dilakukan untuk menjaga agar jangan sampai rabies yang saat ini mewabah di Kabupaten Timor Tengah Selatan tidak menyebar ke pulau lain di NTT dan juga negara tetangga Timor Leste.

Penutupan Pulau Timor tersebut juga sambil menunggu pernyataan wabah dan penetapan Kawasan Karantina Rabies dari Kementerian Pertanian.

Sementara itu Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun dalam pesan tertulis menyampaikan ada 12 ekor anjing rabies yang ditemukan dalam beberapa hari terakhir ini. "11 ekor di (desa) Fenun dan 1 ekot di Fatulunu," ujarnya.

Selain itu ada lima ekor anjing rabies di Desa Fenun, Kualeu dan Fatulunu yang dibunuh masyarakat. "Karena anjing-anjing tersebut adalah anjing liar dan diduga telah terinfeksi rabies," ujarnya.

Laporan dari Pemerintah Kabupaten TTS hingga Kamis (1/6/2023) pukul 18.00 menyebut, ada 28 desa di 11 kecamatan di Kabupaten TTS yang melaporkan adanya gigitan anjing yang diduga terinfeksi rabies.

Adapun jumlah orang yang terkena gigitan anjing sebanyak 107 kasus dari hari sebelumnya 72 kasus atau mengalami penambahan sebanyak 35 kasus baru.

Dari 107 kasus gigitan anjing, ada 13 orang yang ditemukan adanya gejala rabies atau mengalami penambahan tiga kasus yang sehari sebelumnya dilaporkan 10 kasus.

Di antara 13 yang bergejala rabies, satu orang yang kemudian dirujuk untuk menjalani rawat inap di Puskesmas dan 105 menjalani rawat jalan dan satu orang meninggal dunia.

Kasus rabies di Timor Tengah Selatan diketahui dari laporan hasil pengujian sampel organ dua ekor anjing yang dinyatakan positif oleh Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar.

Kasus rabies di TTS ini telah menelan satu korban jiwa yakni AB (45) warga Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan.

Wabah rabies di TTS ini telah dinyatakan sebagai keadaan luar biasa (KLB) oleh Bupati Timor Tengah Selatan sejak Selasa (30/5/2023).


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Rabies, Ini Pertolongan Pertama usai Digigit Anjing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular