Kasus Covid Mengganas Usai Lebaran, Pasien Dirawat Meningkat

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
04 May 2023 15:55
Pengunjung melakukan pemeriksaan test Covid-19 di salah satu Lab test Covid-19 di kawasan Cilandak, Jakarta, Kamis (11/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pengunjung melakukan pemeriksaan test Covid-19 di salah satu Lab test Covid-19 di kawasan Cilandak, Jakarta, Kamis (11/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca libur Idul Fitri 2023, kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus Covid-19 per Rabu (3/5/2023) tercatat sebanyak 2.647 kasus dan 25 kematian.

Berdasarkan data dari RS Online pada Rabu (3/5/2023) dan Dinas Kesehatan (Dinkes Provinsi), keterisian tempat tidur atau BOR isolasi dan intensif di rumah sakit secara nasional sebesar 8,1 persen dari 42.293 tempat tidur. Secara rinci, Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Jawa Timur menempati urutan tiga besar provinsi dengan peningkatan keterisian BOR.

Dilaporkan, sebanyak lima rumah sakit mengalami peningkatan keterisian tempat tidur lebih dari 50 persen pada pada Rabu (3/5/2023), yakni RSUP Dr. M. Djamil, Padang, Sumatra Barat; RS Dr. Tadjuddin Chalid, MPH, Makassar, Sulawesi Selatan; RSP Dr. Ario Wirawan, Salatiga, Jawa Tengah; RSUP Prof Dr. R.D.Kandou, Manado, Sulawesi Utara; dan RSUP Dr. Kariadi, Semarang, Jawa Tengah.

Menurut catatan yang sama, total pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit sejak 1 Januari hingga 3 Mei 2023 adalah sebanyak 22.666. Sementara itu, pasien yang masih dirawat hingga Rabu (3/5/2023) berjumlah 2.696 dengan rincian 2.556 pasien isolasi dan 140 pasien intensif.

Dari 22.666 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, Kemenkes menyatakan bahwa 34,5 persen atau 7.813 pasien di antaranya belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan didominasi oleh lansia.

"Selama periode tersebut sebanyak 1.423 pasien COVID-19 meninggal di rumah sakit, hampir separuhnya belum divaksinasi" ujar Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril melalui keterangan resminya, Kamis (4/5/2023).

Berkaitan dengan peningkatan kasus tersebut, dr. Syahril mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi booster.

"Semua pihak harus memahami bahwa dengan tingkat pergerakan masyarakat yang semakin tinggi maka risiko penularan juga semakin tinggi. Namun, risiko itu bisa dicegah jika masyarakat patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata dr. Syahril.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid Diprediksi Kembali Naik, Vaksin Booster Dikebut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular