Berapa Usia yang Pas Bagi Anak untuk Puasa Full Seharian?

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Selasa, 28/03/2023 13:15 WIB
Foto: REUTERS/AZIZ TAHER

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki bulan Ramadan, sebagian besar orang tua Muslim mulai mengajak anak-anaknya untuk mulai belajar berpuasa. Hal itu dilakukan seiring dengan Islam yang menganjurkan orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya berpuasa, terutama ketika Ramadan.

Pada masa pembelajaran awal, biasanya anak-anak akan didorong untuk berpuasa setengah hari terlebih dahulu. Lalu, kapankah waktu yang tepat bagi anak untuk mulai berpuasa seharian penuh? Berikut penjelasannya menurut Islam, dirangkum dari laman NU (Nahdlatul Utama) Online.

Sebelumnya, penting bagi umat Muslim untuk mengetahui beberapa syarat puasa Ramadan yang harus dipenuhi sebelum menjalani ibadahnya.


Berikut syarat-syarat puasa yang tertuang dalam Kitab Mizanul Kubra karya Abdul Wahab As-Sya'rani.

واتفق الأئمة الأربعة على أنه يتحتم صومه على كل مسلم بالغ عاقل طاهر مقيم قادر على الصوم

Artinya: Ulama empat madzhab menyepakati kewajiban puasa bagi muslim baligh, berakal, suci, mukim, dan mampu berpuasa.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa puasa tidak diwajibkan bagi anak yang belum baligh, orang dengan gangguan jiwa (gila), perempuan yang sedang menstruasi, dan orang tua yang tidak mampu berpuasa karena sakit.

Namun, dalam Al-Muhadzzab disebutkan bahwa ibadah berpuasa seharian penuh dapat mulai diterapkan pada anak usia tujuh tahun bila kuat dan diwajibkan pada anak yang sudah berusia sepuluh tahun meskipun belum baligh.

وَأَمَّا الصَّبِيُّ فَلَا تَجِبُ عَلَيْهِ لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ: عَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَبْلُغَ وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الْمَجْنُوْنِ حَتَّى يُفِيْقَ). وَيُؤْمَرُ بِفِعْلِهِ لِسَبْعِ سِنِيْنَ إِذَا أَطَاقَ الصَّوْمَ وَيُضْرَبُ عَلَى تَرْكِهِ لِعَشْرٍ قِيَاساً عَنِ الصَّلاَة

Artinya, "Adapun anak kecil maka tidak wajib baginya berpuasa karena ada hadis Nabi SAW, 'Kewajiban diangkat dari tiga orang, yaitu anak kecil hingga ia balig, orang yang tidur hingga bangun, orang gila sampai ia sadar,'. Anak kecil berumur tujuh tahun diperintahkan untuk berpuasa apabila ia kuat dan anak yang sudah berumur sepuluh tahun dipukul jika meninggalkan puasa, diqiyaskan dengan salat," (Lihat Abu Ishaq Ibrahim Asy-Syairazy, Al-Muhadzzab fî Fiqhis Syafi'i, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyyah, juz I, halaman 325).

Lantas, bagaimana jika anak berusia sepuluh tahun tidak melaksanakan puasa seharian penuh?

Imam Asy-Syairazi menjelaskan, orang tua harus memerintahkan anak-anaknya yang sudah berusia tujuh tahun untuk melaksanakan puasa. Jika anak tidak mau melaksanakan puasa, orang tua berhak untuk memukulnya.

Memukul anak berusia sepuluh tahun yang tidak melaksanakan puasa adalah hasil dari qiyas atau interpretasi analogi dengan masalah salat, yaitu jika anak yang berusia sepuluh tahun meninggalkan salat maka boleh ditegur dengan dipukul.

Dalam hal ini, pukulan yang diberikan adalah pukulan yang ringan dan tidak menimbulkan luka. Pukulan tersebut bertujuan untuk mendidik agar anak mau melaksanakan ibadahnya.

Berikut anjuran Nabi Muhammad SAW terkait memukul anak yang tidak melaksanakan salat saat berusia sepuluh tahun.

مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

Artinya: Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan salat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun (jika tidak berpuasa). Dan pisahkan tempat tidur mereka.

Meskipun demikian, orang tua harus memahami bahwa tidak semua anak yang diperintahkan untuk berpuasa sanggup melaksanakan puasa sehari penuh. Sebab, semua membutuhkan proses. Bila mengacu pada pernyataan Imam Asy-Syairazi, "apabila kuat" bagi anak merujuk untuk menjalankan proses puasa secara bertahap, yakni dari setengah hari kemudian sehari penuh. Hal itu diperbolehkan karena anak kecil belum terkena taklif atau pembebanan suatu kewajiban.

Namun, orang tua tetap wajib memberikan penjelasan bahwa hakikat waktu puasa adalah dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari atau azan maghrib.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kisah Marshel Widianto, Dulu Susah Kini Hidup Ala Rich People