Biang Kerok No 1 Hubungan Rumah Tangga Bubar Menurut Psikolog

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
07 March 2023 09:20
Ilustrasi Perceraian (Image by Steve Buissinne from Pixabay)
Foto: Ilustrasi Perceraian (Image by Steve Buissinne from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Psikolog dan seksolog John Gottman mengungkap penyebab nomor satu kandasnya hubungan rumah tangga pasangan suami istri. Hal itu ia tuangkan dalam bukunya yang berjudul "What Predicts Divorce?"

Dalam tulisannya, Gottman meneliti 40.000 pasangan selama lebih dari 50 tahun. Setelah penelitian, ia menyimpulkan ada empat penyebab bubarnya rumah tangga yaitu penghinaan, kritik, sifat defensif, dan juga stonewalling.

"Dari keempatnya, prediktor terbesar dari hubungan yang gagal adalah penghinaan," kata Gottman seperti dikutip CNBC Make It, Minggu (5/3/2023).

Menurut Gottman, penghinaan akan bermuara kepada perkataan yang negatif. Saat itulah salah satu pasangan menyatakan bahwa mereka lebih pintar atau lebih baik, sementara yang lain merasa direndahkan dan tidak dicintai.

Ia mencontohkan, misalnya tindakan terus menyela perkataan pasangan dengan tidak sopan. Hal itu dapat berubah menjadi penghinaan ketika interupsi bukanlah keinginan untuk berbicara, melainkan pernyataan bahwa pasangan tidak memiliki sesuatu yang menarik atau penting untuk dikatakan.

"Itu sama saja dengan mengatakan, 'Oh, dia tidak pantas untuk didengarkan'. Dia tidak bisa menceritakan kisah untuk menyelamatkan hidupnya," paparnya.

"Ketika perilaku ini menjadi lebih sering terjadi, hubungan apa pun, apalagi pernikahan, berada dalam masalah."

Penghinaan pun akhirnya akan membuat pasangan tidak merasa adanya saling support di antara keduanya. Pasalnya, pasangan yang seharusnya menjadi mitra akan merasa sebagai musuh.

Selain itu, penghinaan tidak hanya buruk untuk hubungan, tetapi juga buruk untuk kesehatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa individu yang menggunakan penghinaan dalam komunikasi mereka memiliki tingkat penyakit yang lebih tinggi, termasuk kanker, penyakit jantung, dan penyakit lain seperti pilek atau flu.

Untuk menghilangkan penghinaan dalam hubungan, Gottman mengatakan perlu adanya saling keterbukaan mengenai emosi yang dirasakan. Misalnya saat salah seorang pasangan membatalkan makan malam, alih-alih memaki, cukup nyatakan perasaan sedih seterbuka mungkin dengan permintaan.

"Untuk menghindari komunikasi yang menghina, nyatakan apa yang Anda rasakan, tambahkan dengan permintaan, dan juga ajak pasangan Anda untuk sama-sama berpikir dalam percakapan itu," jelasnya.

Cara kedua adalah mengekspresikan penghargaan. Ini membantu pasangan agar memperhatikan lebih banyak kualitas positif daripada kualitas negatifnya.

"Lacak pola komunikasi Anda selama seminggu. Seberapa sering Anda terlibat dalam interaksi negatif (mis., mengomel, mengkritik, mengabaikan, memutar mata) versus yang positif (mis., memuji, melengkapi, melakukan sesuatu yang baik untuk pasangan lain)?," tambah Gottman.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ahli Harvard Ungkap 6 Cara Hidup Bahagia Tanpa Harta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular