Kanker Bikin Pria Ini Mendadak Jago Ngomong Bahasa Asing

Rindi Salsabilla Putri, CNBC Indonesia
23 February 2023 13:40
Ilustrasi Kanker (Photo by Ave Calvar Martinez via pexels)
Foto: Ilustrasi Kanker (Photo by Ave Calvar Martinez via pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang laki-laki asal Amerika Serikat (AS) tiba-tiba ahli berbicara dengan aksen Irlandia. Kemampuan itu muncul setelah ia didiagnosis kanker prostat. Padahal, ia belum pernah mengunjungi Irlandia.

Dilansir dari BBC, laki-laki berusia 50 tahun asal Carolina Utara tersebut diduga menderita sindrom aksen asing (FAS). British Medical Journal melaporkan, sindrom langka tersebut membuat pasien mengadopsi sebuah 'aksen' baru hingga kematiannya.

Sebelumnya, terdapat kasus serupa yang telah dicatat secara global dalam beberapa tahun terakhir. Kasus ini pun diteliti dan dilaporkan Duke University di Carolina Utara dan Carolina Urologic Research Center di Carolina Selatan.

"Sepengetahuan kami, ini adalah kasus pertama FAS yang muncul pada pasien dengan kanker prostat dan yang ketiga pada pasien dengan penyakit berbahaya lainnya," kata penulis laporan penelitian, dikutip Kamis (23/2/2023).

Diketahui, laki-laki yang tidak disebutkan identitasnya itu pernah tinggal di Inggris pada usia sekitar 20 tahun dan memiliki teman serta anggota keluarga jauh dari Irlandia. Namun, mereka menyatakan bahwa laki-laki itu tidak pernah berbicara dengan aksen asing sebelumnya.

"Aksennya tidak terkendali. Terdengar sangat jelas dan secara bertahap menjadi gigih," sebut para peneliti.

Para ahli mengatakan, aksen laki-laki itu muncul pertama kali pasca 20 bulan perawatan kanker prostat. Meski kondisinya memburuk, aksen Irlandia tetap menempel hingga kematiannya.

"Dia tidak memiliki kelainan pemeriksaan neurologis, riwayat kejiwaan, atau kelainan otak MRI pada awal gejala," kata laporan itu.

"Terlepas dari kemoterapi, kanker prostat neuroendokrin yang ia derita berkembang ke metastasis otak multifokal. Kemungkinan kelumpuhan naik sehingga menyebabkan kematian," jelas para peneliti melalui laporannya.

Para peneliti menduga perubahan suara itu disebabkan kondisi yang disebut gangguan saraf paraneoplastik (PND). PND terjadi ketika sistem kekebalan pasien kanker menyerang bagian otak, serta otot, saraf, dan sumsum tulang belakang.

Sebelumnya, wanita Inggris, Linda Walker menderita stroke pada 2006 dan menyadari bahwa aksen Geordie-nya telah digantikan oleh suara yang terdengar seperti aksen Jamaika.

Salah satu kasus pertama yang dilaporkan terjadi pada 1941 ketika seorang wanita muda Norwegia tiba-tiba fasih aksen Jerman setelah terkena pecahan bom selama serangan udara Perang Dunia Kedua.


(tib)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular