Cukup Lakukan 1 Kebiasaan Ini Bisa Kurangi Risiko Mati Muda

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
21 February 2023 12:05
Warga melintas di Pelican Crossing , Thamrin, Jakarta,Senin (30/7). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merencanakan untuk merobohkan jembatan penyeberangan orang (JPO) di jalan Thamrin. Nantinya, JPO tersebut akan diganti dengan Pelican Crossing karena JPO tersebut dianggap menghalangi pemandangan ke Monumen Selamat Datang dari arah Monas. Penyeberangan pelican (pelican crossing) biasanya ditandai dengan jalur zig-zag serta garis lurus di sisi jalan. Yang pasti, penyeberangan pelican memiliki lampu lalu lintas yang lampu hijaunya baru bisa diaktifkan bila pejalan kaki menekan tombol. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki0
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski umur adalah rahasia Tuhan, Anda tetap wajib menghindari faktor risiko yang bisa memicu kematian dini. Orang dengan gaya hidup sembarangan beresiko lebih tinggi terkena penyakit yang bisa menyebabkan mati muda.

Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Network Open menemukan bahwa berjalan kaki bisa menjadi tolok ukur untuk risiko kematian yang lebih kecil.

Lantas, jalan kaki seperti apa yang bisa mengurangi risiko kematian di usia muda?

Studi ini melacak 2.110 orang berusia 38 hingga 50 tahun. Peserta lalu diamati rata-rata selama hampir 11 tahun. Hasilnya sangat tidak terduga.

Peneliti menemukan risiko kematian dini yang lebih rendah hingga 50% bagi mereka yang berjalan melebihi ambang batas 7.000 langkah sehari.

Sementara itu, studi lain yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine menyebutkan, risiko kematian dini Anda bisa turun 8-11% jika rutin berjalan 2.000 langkah setiap hari.

Seiring dengan hasil dari studi terkait menemukan, jalan sekitar 10.000 langkah sehari dikaitkan dengan penurunan terjadinya penyakit kardiovaskular (termasuk penyakit jantung, stroke dan gagal jantung) serta 13 jenis kanker dan demensia.

Kedua, studi tersebut melibatkan sekitar 78.500 peserta berusia paruh baya dan lebih tua. Peserta diminta mengenakan alat di pergelangan tangan untuk diukur aktivitas fisik dan kesehatannya selama rata-rata tujuh tahun.

Tak cuma itu, berjalan dengan cepat ternyata juga memiliki manfaat kesehatan. Orang yang terbiasa berjalan dengan laju cepat mengalami penurunan risiko demensia, penyakit jantung, kanker, dan kematian dini.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! Studi Ungkap Kurang Minum Bisa Picu Kematian Dini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular