5 Mitos Sunscreen, Benarkah Tidak Perlu Dipakai saat Hujan?

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
21 February 2023 14:50
28 Aug 2001:  Silvia Farina Elia of Italy applies sun screen during her match with Maja Matevzic of Slovenia during the first round of the US Open at the USTA National Tennis Center,  Flushing,  New York. Matevzic won  6-2, 6-4. DIGITAL IMAGE Mandatory Credit: Ezra Shaw/ALLSPORT
Foto: Getty Images/Ezra Shaw

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah bukan rahasia lagi, tabir surya atau sunscreen adalah salah satu jenis perawatan kulit (skincare) dasar yang sangat penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB. UVA dan UVB adalah bentuk sinar ultraviolet (UV) yang bisa berdampak buruk bagi kulit, seperti penuaan, keriput, penurunan sistem kekebalan tubuh, hingga kanker kulit.

Dilansir dari Healthline, dokter kulit asal New York, Amerika Serikat (AS), dr. Barney Kenet mengatakan bahwa setiap orang wajib menggunakan sunscreen minimal SPF 30 dan diaplikasikan setiap dua hingga tiga jam sekali untuk perlindungan kulit yang maksimal.

"Jangan tertipu dengan berpikir bahwa Anda benar-benar terlindungi [oleh sunscreen]. SPF menunjuk perlindungan dari sinar UVB, bukan UVA," ujar dr. Kenet mengungkapkan alasan sunscreen wajib rutin diaplikasikan ulang, dikutip Selasa (21/2/2023).

Sayangnya, hingga saat ini masih banyak orang yang belum memahami aturan penggunaan sunscreen agar kulit benar-benar terjaga. Terlebih, ada banyak mitos yang beredar terkait penggunaan sunscreen.

Berikut lima mitos sunscreen yang masih dipercaya masyarakat.

1. Tidak Perlu Pakai Sunscreen saat Cuaca Mendung atau Hujan

Sebagian besar orang menganggap bahwa cuaca mendung atau hujan tidak mengandung sinar UVA dan UVB sama sekali sehingga penggunaan sunscreen tidak diperlukan, padahal hal itu tidak benar karena awan tidak mampu menghalangi sinar UVA dan UVB.

"Menurut Yayasan Kanker Kulit (Skin Cancer Foundation), awan menyaring kurang dari 25 persen sinar UV yang menembus kulit penyebab kanker kulit," ujar Dokter di Doctor On Demand, dr. Tony Yuan, dikutip dari Forbes, Selasa (21/2/2023).

"Meskipun cuaca sedang sejuk dan berawan, kulit Anda masih bisa menyerap sebagian besar sinar UVA dan UVB," lanjutnya.

Dengan demikian, penggunaan dan pengaplikasian ulang sunscreen setiap dua hingga tiga jam sekali saat cuaca mendung tetap perlu dilakukan guna melindungi kulit dari risiko buruk.

2. Sunscreen dengan SPF Tinggi Bertahan Sepanjang Hari

Banyak orang menganggap bahwa semakin tinggi kandungan SPF pada sunscreen yang digunakan, semakin tinggi dan bertahan lama pula perlindungan yang diberikan kepada kulit. Dengan demikian, sunscreen tidak perlu diaplikasikan kembali setiap dua jam sekali

Hal tersebut adalah mitos. Sebab, nomor SPF didasarkan pada seberapa banyak dan seberapa kuat sunscreen melindungi kulit dari sinar UVB selama dua jam, bukan seberapa lama sunscreen bisa bertahan.

Setelah dua jam, beberapa bahan kimia pelindung yang terdapat pada sunscreen akan hilang karena terkena sinar matahari dan keringat.

"Setelah dua jam, efektivitas perlindungan sunscreen akan menurun drastis," ujar dr. Yuan.

3. Tidak Perlu Menggunakan Sunscreen di Dalam Ruangan

Salah satu anggapan terpopuler terkait sunscreen adalah tidak perlu menggunakannya bila seharian berada di dalam ruangan, seperti kantor atau rumah. Anggapan tersebut adalah mitos karena paparan sinar UV tetap dapat menembus berbagai material, seperti jendela dan tembok.

Dengan demikian, sunscreen tetap perlu dilakukan meskipun aktivitas seharian hanya dilakukan di dalam ruangan. Agar penggunaannya tetap nyaman, gunakan sunscreen sesuai dengan jenis kulit masing-masing.

4. Orang dengan Kulit Gelap Tidak Perlu Sunscreen

Beberapa orang menganggap, seseorang dengan kulit gelap tidak perlu lagi menggunakan sunscreen karena kulitnya memiliki banyak kandungan melanin atau pigmen kulit. Diketahui, melanin memiliki peran penting dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.

Anggapan tersebut adalah mitos. Sebab, sinar UVA tidak dapat dihalangi secara maksimal oleh melanin. Selain itu, dilansir dari Medical News Today, melanin juga tidak akan melindungi kulit dari paparan sinar matahari ekstrem.

Dengan demikian, warna kulit tidak begitu memengaruhi risiko kanker kulit akibat sinar matahari sehingga semua warna kulit tetap memerlukan perlindungan sunscreen.

5. Make up dengan Kandungan SPF Sudah Cukup

Saat ini, sejumlah produk make up, seperti foundation, cushion, hingga tinted moisturizer mengklaim sudah dilengkapi kandungan SPF yang bisa memberikan perlindungan bagi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB.

Namun, mengandalkan kandungan SPF pada make up saja tidak cukup untuk memberikan perlindungan maksimal pada kulit. Maka dari itu, seseorang tetap dianjurkan untuk mengaplikasikan sunscreen secara terpisah setiap dua hingga tiga jam sekali.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peringatan Sinar UV Tinggi, Ini 5 Bahaya Tak Pakai Sunscreen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular