Jill Biden Divonis Menderita Kanker Kulit Non-Melanoma

Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Jill Biden divonis mengidap kanker kulit non-melanoma. Hal ini membuatnya perlu menjalani operasi kanker kulit.

Dalam sebuah keterangan, Dokter Gedung Putih Kevin O'Connor mengumumkan operasi akan dilakukan pada 11 Januari di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Washington, DC. Ia menambahkan lesi ditemukan di atas mata kanan istri Presiden Joe Biden itu.

"Dengan sangat hati-hati, dokter merekomendasikan agar itu diangkat. Ibu Negara akan menjalani prosedur rawat jalan umum yang dikenal sebagai operasi Mohs untuk mengangkat dan memeriksa jaringan secara definitif," ujarnya dikutip Russia Today, Kamis (5/1/2023).

Menurut Johns Hopkins Medicine, operasi Mohs adalah pengobatan umum untuk lesi kanker. Ini melibatkan pengangkatan lapisan tipis kulit sampai hanya tersisa jaringan bebas kanker.

Operasi ini juga sering dilakukan dalam pengaturan rawat jalan dengan anestesi lokal. Berarti pasien biasanya diperbolehkan pulang setelah itu dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.

Pada usia masing-masing 71 dan 80 tahun, Jill dan Presiden Joe Biden adalah pasangan presiden tertua yang duduk dalam sejarah AS. Ini merupakan fakta yang terkadang menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan presiden untuk menjalankan tugasnya, bahkan di antara sekutunya sendiri.

Sebelum menjabat, Biden juga menjalani prosedur Mohs. Catatan medisnya menunjukkan bahwa ia telah 'mengangkat beberapa kanker kulit lokal non-melanoma'.

Disebutkan bahwa lesi itu 'benar-benar dipotong' dan tidak menimbulkan risiko kesehatan lebih lanjut. Namun, Biden kemudian memicu spekulasi kemungkinan diagnosis kanker Juli lalu setelah mengatakan "Saya dan begitu banyak orang lain yang saya tumbuh (bersama) menderita kanker."

Gedung Putih kemudian mengklarifikasi. Pernyataan Biden disebut mengacu pada perawatan lesi kulit sebelumnya, bukan penyakit baru karena kanker.