Tarian & Tangis di Piala Dunia Qatar 2022 Hingga Jelang Final

Jakarta, CNBC Indonesia - Piala Dunia 2022 akan mencapai klimaksnya pada hari Minggu, 18 Desember 2022. Ketika Lionel Messi dapat bergabung dengan Diego Maradona sebagai legenda abadi Argentina jika membawa negaranya meraih gelar, atau justru Mbappe membawa Prancis dapat menjadi negara pertama yang mempertahankannya sejak 1962.
Kedua skenario tersebut akan menjadi babak final yang tepat untuk Piala Dunia pertama yang digelar di negara Arab.
Tapi apa pun yang terjadi, turnamen yang kerap dikritik dalam persiapannya ini, terlihat menampilkan rollercoaster yang menggembirakan, yang bahkan orang-orang sinis pun ikut bergabung.
Banyak yang mengkritik Qatar sebagai tuan rumah pesta akbar olah raga terbesar kedua dunia ini, dan kemungkinan kritik akan terus bergulir bahkan setelah peluit berakhir dibunyikan.
Tapi, selama sebulan, pertandingan-demi pertandingan digelar, Reuters (17/12/2022) mengutip kata-kata Presiden FIFA Gianni Infantino,Piala Dunia Qatar 2022 'telah menyebarkan kegembiraan'.
Nama Marquee Messi, Kylian Mbappe, Neymar dan Cristiano Ronaldo menyampaikan alur cerita. Arab Saudi, Jepang, Korea Selatan, dan Tunisia memberikan kejutan. Pahlawan baru muncul.
Namun kenangan abadi bagi banyak orang adalah perombakan hirarki sepak bola Maroko.
Ribuan penggemar mereka mengecat gurun dengan warna merah dan mengubah souq Doha menjadi sudut Marrakesh saat Atlas Lions secara mengejutkan maju ke semifinal.
Memanfaatkan energi para pengikut mereka, anak buah Walid Reragui mencetak kemenangan atas bangsawan Eropa Belgia, Spanyol dan Portugal dalam perjalanan untuk menjadi negara Afrika dan Arab pertama yang mencapai empat besar.
48 pertandingan menghasilkan 120 gol, hanya dua kartu merah, dan momen yang cukup mencengangkan menghiasi turnamen.
Sehari setelah kemenangan Arab Saudi, Jepang bangkit dari ketinggalan satu gol untuk mengalahkan Jerman. Hasil yang tidak pernah pulih dari juara empat kali saat mereka pulang lebih awal.
![]() Para pemain Maroko merayakan akhir pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 antara Maroko dan Spanyol di Education City Stadium di Al-Rayyan, sebelah barat Doha pada 6 Desember 2022. (Photo by Glyn KIRK / AFP) |
Iran, dengan latar belakang protes anti-pemerintah yang meluas di rumah, dihancurkan 6-2 oleh Inggris, kemudian mengalahkan Wales dengan gol pada menit kedelapan dan ke-11 waktu tambahan.
Australia memberi Argentina ketakutan yang luar biasa, Mbappe memukau Prancis ketika melawan Polandia dan Inggris. Mengakhiri pesta Senegal di Stadion Al Bayt yang mirip tenda, salah satu dari tujuh stadion baru yang dibangun untuk turnamen ini, termasuk Stadion 974 yang terdiri dari daur ulang kontainer pengiriman.
Brasil menari ketika mengalahkan Korea Selatan 4-1, sementara Portugal melakukan hal yang tidak terpikirkan dan meninggalkan Ronaldo hanya untuk menemukan pahlawan baru saat Goncalo Ramos mengantongi hat-trick dalam kemenangan 6-1 atas Swiss.
Maroko berhadapan dengan Spanyol dalam hasil imbang 0-0, kemudian menyingkirkan juara 2010 melalui adu penalti saat tim asuhan Luis Enrique gagal mencetak satu gol pun.
Ronaldo menjadi orang pertama yang mencetak gol dalam lima Piala Dunia tetapi penampilan terakhirnya, sebagai pemain pengganti, berakhir dengan air mata saat Portugal kalah 1-0 dari Maroko yang membuat sejarah.
Kutukan penalti Inggris kemudian kembali ketika upaya gagal Harry Kane membuat mereka kalah 2-1 dari Prancis.
Messi, menyalurkan jiwa Maradona-nya, menginspirasi Argentina untuk mengalahkan Kroasia. Di Piala Dunia edisi ke-26, Ia berambisi memecahkan rekor pemain nomor 10 dengan mengangkat trofi.
[Gambas:Video CNBC]
Penasaran Hadiah dan Bonus Piala Dunia 2022? Ini Informasinya
(dce)