Epidemiolog: Long Covid Representasi Kegagalan Negara

Lifestyle - Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
09 December 2022 11:10
FILE - In this Wednesday, March 11, 2020 file photo, a technician prepares COVID-19 coronavirus patient samples for testing at a laboratory in New York's Long Island. Wide scale testing is a critical part of tracking and containing infectious diseases. But the U.S. effort has been plagued by a series of missteps, including accuracy problems with the test kits the CDC sent to other labs and bureaucratic hurdles that slowed the entrance of large, private sector labs. (AP Photo/John Minchillo) Foto: Vaksi (AP/John Minchillo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, dr. Dicky Budiman mengatakan bahwa dampak Long Covid yang timbul akibat Covid-19 adalah bukti kegagalan suatu negara dalam pengendalian pandemi.


"Saya melihat negara-negara di dunia saat ini relatif minim dalam mitigasi. [Selain itu] para pemimpin juga terkesan tidak mau terlalu membahas ini karena sebetulnya Long Covid adalah representasi dari kegagalan pengendalian pandemi suatu negara," ungkap dr. Dicky kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/12/2022).


Menurut National Institute for Health and Care Excellence, Long Covid atau Post Covid Syndrome adalah gejala yang berlangsung selama kurang lebih 8 hingga 12 minggu usai dinyatakan sembuh atau negatif dari Covid-19.


Long covid membuat penyintas dapat kembali beraktivitas seperti biasa, namun mereka tidak bisa kembali ke performa lamanya atau tidak semaksimal sebelum terpapar Covid-19.


"Jadi, infeksi-infeksi virus akut yang tidak ditangani [dengan] baik, tidak diantisipasi [dengan] baik, akhirnya berpotensi melahirkan krisis kesehatan kronis yang akan menjadi beban," sebut dr. Dicky terkait dampak dari Long Covid.


Dicky mengungkapkan, Long Covid tidak hanya menjadi beban bagi seorang individu, tetapi juga negara. Di Indonesia, pihak yang paling akan terbebani adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sebab, dampak dari Long Covid tidak bisa disembuhkan hanya dengan satu atau dua kali terapi pengobatan.


"Sebagai contoh [Long Covid] adalah misalnya timbulnya diabetes, penyakit jantung, [hingga] hipertensi karena kerusakan organnya. Belum [lagi kerusakan] organ otak misalnya, lalu persyarafan. Dan ini tentunya harus disadari," jelas Dicky.


Studi baru yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) mengungkap bahwa satu dari lima orang dewasa penyintas Covid-19 masih menunjukkan gejala infeksi virus tersebut. Secara keseluruhan, kondisi Long Covid ini dapat bertahan lebih dari tiga bulan sejak Covid-19 pertama kali menginfeksi tubuh.


Berikut gejala Long Covid, dirujuk dari data yang dipublikasikan oleh ZOE Covid Study.


1. Kelelahan ekstrim


2. Sesak napas


3. Nyeri dada atau sesak


4. Masalah dengan memori dan konsentrasi (brain fog/kabut otak)


5. Sulit tidur (insomnia)


6. Palpitasi jantung atau jantung berdetak cepat


7. Pusing


8. Kesemutan


9. Nyeri sendi


10. Depresi dan merasa cemas


11. Tinnitus (telinga berdenging), sakit telinga


12. Merasa tidak enak badan (diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan)


13. Perubahan indera penciuman atau perasa


14. Muncul ruam kulit


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kenali 14 Gejala Long Covid Usai Sembuh Omicron, Jangan Abai!


(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading