Wanita Ini Pecahkan Rekor 'Produsen' ASI Terbanyak di Dunia
Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang ibu bernama Elisabeth Anderson-Sierra di Amerika Serikat mendonasikan air susu ibu (ASI) miliknya kepada ribuan bayi di negaranya. Wanita asal Aloha, Oregon ini bahkan sampai memecahkan Rekor Dunia Guinness untuk sumbangan ASI terbesar oleh seorang ibu.
Tercatat, Elisabeth telah delapan tahun lebih menyumbangkan ASI untuk bayi prematur hingga bayi baru lahir yang membutuhkan nutrisi demi bertahan hidup. Sejauh ini, setidaknya 1.600 liter susu telah disumbangkan oleh Elisabeth kepada bayi di seluruh AS.
Angka itu setara dengan 800 botol minuman soda berukuran 2 liter. Sumbangan ASI Elizabeth diperkirakan masih jauh di atas angka itu dan akan terus bertambah karena 1.600 liter hanya hitungan sumbangan dari tahun 2015-2018.
Selama sembilan tahun terakhir, ibu dari dua putri dan seorang putra ini diperkirakan telah menyumbang total ASI mencapai lebih dari 350.000 ons.
ASI tak pernah berhenti mengalir
Elisabeth menjelaskan, dia memproduksi ASI dalam jumlah yang sangat banyak karena mengidap sindrom hiperlaktasi, yaitu kondisi langka yang membuat seseorang menghasilkan hingga 200 ons susu atau sekitar 5,5 kg dalam satu hari. Diagnosis tersebut diketahui oleh Elisabeth pada 2014.
"Tubuh saya menghasilkan banyak hormon yang disebut prolaktin dan itulah yang mendorong produksi ASI," ujar Elizabeth dikutip dari Guinnessworldrecords.com, Rabu (30/8/2023).
Elisabeth bercerita ketika dia tengah hamil 20 minggu, sudah mampu memproduksi sekitar 30 ons sehari. Elisabeth mengaku harus meletakkan waslap di bawah baju untuk menyerap ASI yang keluar terus-menerus, tidak bisa tidur tengkurap, dan tidak bisa berkegiatan dengan normal.
Karena kondisinya itu, Elisabeth mengaku tak nyaman dan merasa lelah. Ia mengungkapkan ingin untuk menjalani mastektomi ganda untuk mengangkat seluruh jaringan kelenjar yang memproduksi ASI.
"Dengan menghilangkan semua jaringan tersebut, tubuh saya tidak akan memproduksi ASI lagi," katanya.
Namun, meski merasa tidak nyaman karena harus memompa ASI secara teratur, Elisabeth tetap merasa bangga dengan kemampuannya untuk membantu orang lain.
(miq/miq)