Kamu Tim Keramas Tiap Hari atau Bukan? Simak Kata Dokter Ini

Rindi Salsabila Putri, CNBC Indonesia
09 November 2022 20:50
handsome young bearded guy sitting in an armchair in a beauty salon and the girl near  him washes his head under the jet of water
Foto: Ilustrasi perawatan pria (Designed by Prostooleh / Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seberapa sering rambut harus dicuci atau keramas sering jadi pertanyaan. Sebab, tidak sedikit orang yang merasa betah rambutnya kotor atau bahkan kulit kepala berminyak setelah seharian beraktivitas.

Melansir dari CNN Health, ahli mengatakan, tidak ada jawaban pasti terkait seberapa sering seseorang harus keramas atau mencuci rambut.

"Beberapa orang berpikir mereka harus keramas setiap hari. Bila tidak, kulit kepalanya akan sangat berminyak," kata Asisten Dokter Kulit di Memorial Sloan Kettering Cancer Center New York, Amerika Serikat Anthony Rossi dikutip Rabu (9/11/2022). 

Menurut Rossi, ada beberapa faktor yang dapat menentukan seberapa sering rambut harus dicuci. Yaitu jenis dan gaya rambut, seberapa banyak minyak di rambut dan kulit kepala, dan seberapa tinggi tingkat aktivitas yang dilakukan.

Terlalu sering keramas bisa membuat rambut menjadi kering dan kusam.

Namun, penumpukan minyak karena tidak dicuci juga bisa menyebabkan aroma tidak sedap dan ketombe.

Lantas, apa yang harus dilakukan?

Umumnya, Rossi menganjurkan pasiennya keramas setidaknya dua kali seminggu.

Namun, jika pernah melakukan perawatan kimia hingga rambutnya kering, seperti mewarnai rambut dengan pemutih, pelurus rambut berbahan dasar kimia, dan alat catok, Rossi menyarankan keramas seminggu sekali guna menghindari rambut patah, rapuh, dan bercabang.

Menurut laman web American Academy of Dermatology Association, rambut perlu dikeramas sehari sekali jika kulit kepala sangat berminyak. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh faktor usia.

"Selama masa pubertas, seseorang mengalami lonjakan hormon sehingga kelenjar minyak bisa membesar. Itulah juga yang menjadi alasan mengapa sebagian besar remaja mengalami kulit berjerawat," sebut Rossi.

Menurutnya, kemungkinan besar anak-anak lebih sering mengalami kulit kepala berminyak selama masa puber. Maka dari itu, diperlukan keramas yang lebih sering.

Disebutkan, seiring bertambahnya usia, kulit kepala akan lebih sedikit menghasilkan kadar minyak. Namun, rambut akan lebih rentan kering dan patah. Keramas yang terlalu sering dapat memperburuk kondisi tersebut sehingga rambut yang tebal tidak perlu dicuci setiap hari.

Rossi menyebutkan, perawatan rambut dan kulit kepala tidak hanya dilakukan saat mandi. Di sela-sela keramas, Anda dapat melakukan hal-hal tertentu untuk menjaga kebersihan rambut.

"Rawat dan sisir rambutmu. Itu mampu meluruhkan sel-sel kulit mati dan ketombe. Anda dapat sambil membasahinya jika bisa," sebut Rossi.

"Memijat kulit kepala Anda dapat sangat membantu untuk meluruhkan kotoran (pada kulit kepala dan rambut). Tidak harus mencuci dengan shampoo, tapi menjaganya agar tetap bersih sangat membantu," tambah Rossi.

"Anda juga dapat menggunakan kondisioner tanpa bilas atau minyak kulit kepala yang membantu menyehatkan dan melembabkan kulit kepala," katanya.

Menurut Rossi, bila kulit kepala berkeringat karena berolahraga, Anda tidak perlu keramas setiap saat kecuali jika rambut dan kulit kepala Anda mulai berbau. Sebagai gantinya, cukup membilas dengan air mengalir.

Lalu bagaimana dengan penggunaan shampoo kering?

Sebagian besar shampoo kering dianggap aman untuk rambut, tetapi jangan terlalu sering menggunakannya. Rossi mengatakan, itu dapat digunakan dalam keadaan darurat saja.

Rossi menyarankan, Anda bisa menyekanya dengan kertas minyak kosmetik jika mulai muncul minyak berlebih di sekitar garis rambut.

Jika Anda mengalami masalah berkelanjutan dengan kulit kepala atau rambut, seperti ketombe, rambut rontok atau rambut rapuh, segeralah konsultasi dengan dokter kulit.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular