Duh, Ternyata Bahan Baku Parasetamol Hampir 100 Persen Impor
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa hampir seluruh Bahan Baku Obat (BBO) adalah hasil impor dari luar negeri. Parasetamol mengambil porsi impor yang paling tinggi dari 16 BBO yang telah diidentifikasi, yaitu hampir 100 persen.
"Pada 2021, sekitar 99,99 persen (Parasetamol) masih impor," sebut Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/2022).
Oleh sebab itu, Menkes menyebutkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan PT KPI untuk membangun fasilitas produksi. Diharapkan, impor BBO parasetamol dapat ditekan dari 99 persen menjadi 19 persen pada 2024.
"Kita harapkan nanti impornya dapat turun di 2024 dari 99 persen sampai 19 persen. Dan kita sudah mengikuti beberapa perusahaan yang kita minta agar bisa membuat produksinya di dalam negeri," kata Menkes.
Menkes menyebutkan, ketika BBO sudah mulai diproduksi, pihaknya akan mendorong industri farmasi untuk melakukan change source atau peralihan dari BBO impor menjadi produk buatan dalam negeri.
"Jadi bahan baku obat kalau mesti berubah dari impor jadi produksi dalam negeri harus dilakukan perubahan sumber bahan baku obatnya secara resmi," papar Budi.
"Kadang-kadang panjang waktu yang dibutuhkan. Maka dari itu, kita fasilitasi supaya change source ini bisa cepat terjadi," lanjutnya.
Selain BBO parasetamol, Budi juga merencanakan untuk menekan persentase impor garam farmasi hingga 100 persen pada 2024. Sebab, hingga 2021 lalu garam farmasi 100 persen dari impor.
"2022 ini kita ingin turunkan (persentase impor) menjadi 79.38 persen dan tahun depan kita bisa menurunkan impor (garam farmasi) yang dari 100 persen hanya menjadi 18,39 persen," harap Budi.
(hsy/hsy)