
Good News! Kasus & Kematian Akibat Gagal Ginjal Akut Menurun

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus baru penyakit gagal ginjal akut maupun kematian yang dipicu akibat penyakit tersebut menurun. Hal tersebut tidak terlepas dari keputusan Kementerian Kesehatan melarang penggunaan obat sirop ditambah pengobatan menggunakan Fomepizole.
Semua itu dipaparkan BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (2/11/2022).
"Sesudah kita melakukan pelarangan obat sirop (18 Oktober 2022), jumlah kasusnya jika dihitung average 7 days sudah menurun drastis. Yang tadinya sempat di angka 6-7 per hari dengan puncak 10 per hari, itu jumlah kasusnya sudah menurun drastis," ujarnya.
"Kami juga melakukan monitoring di RSCM, Sarjito, Ngurah di Bali, yang tadinya masuknya setiap hari tinggi sekarang sudah tidak ada yang masuk baru ke sini," lanjutnya.
Menurut BGS, tingkat kematian sempat naik tinggi di mana puncaknya per hari sebanyak enam jiwa. Akan tetapi, sejak Fomepizole digunakan di RSCM 18 Oktober 2022, disusul kemudian distribusi ke sejumlah RS di daerah, jumlah kematiannya sudah menurun secara drastis.
"Jadi kondisi sampai sekarang, dari jumlah kasus baru maupun kematian, sudah turun secara drastis. Dan ini terjadi sesudah kita melarang penyebaran obat-obatan dan cair dan juga sesudah ditemukannya terapi dengan cepat Fomepizole untuk mengurangi derajat kematian," kata BGS.
(miq/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Blak-blakan Menkes Budi Soal Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Akut