Remaja Juga Bisa Kena Sakit Ginjal, Kenali Gejalanya
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal tengah menjadi sorotan. Bukan tanpa alasan, nyaris 100 anak di Indonesia meninggal dunia diduga karena penyakit gangguan ginjal misterius. Mayoritas anak yang meninggal mendapat penanganan yang terlambat karena datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi fungsi ginjal menurun.
Namun bukan tak mungkin penyakit ginjal juga bisa dialami para remaja.
Penyebab Penyakit Ginjal Usia Muda
Jika penyakit ginjal ini menyerang anak-anak usia enam tahun atau lebih yang semula tidak memiliki kelainan ginjal, faktor eksternal bisa jadi penyebabnya.
Penyebab penyakit ginjal pada anak dan remaja biasanya disebabkan karena hipertensi dan diabetes. Pada remaja penyebab ini jarang terjadi. Namun, karena kebiasaan makan yang tidak sehat menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan, lebih banyak orang dewasa muda yang rentan terhadap penyakit ini.
Bagi kebanyakan remaja, gagal ginjal kronis disebabkan oleh kelainan bawaan atau penyakit yang berkembang, seperti dikutip dari Davita Kidney Care:
- Infeksi saluran kemih (ISK terjadi ketika bakteri naik ke kandung kemih dan berkembang biak)
- Nefropati refluks (terjadi setelah remaja menderita ISK)
- Sindrom nefrotik (terjadi ketika ginjal sakit dan tidak mampu menahan protein agar tidak bocor ke dalam urin)
- Nefritis (terjadi ketika ginjal meradang)
Tanda-tanda peringatan penyakit ginjal kronis remaja, di antaranya:
- Demam ringan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
- Pembengkakan di sekitar mata, kaki, dan pergelangan kaki
- Sakit punggung bawah
- Tekanan darah tinggi
- Sakit perut terus menerus
- Sakit kepala parah yang sering terjadi
- Urine (air kencing) berbau tidak sedap
- Urine yang keruh, berdarah atau coklat tua
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
- Nafsu makan buruk
- Pertumbuhan lambat atau penambahan berat badan
- Aliran urin lemah
- Buang air kecil yang menyakitkan
- Kelelahan berlebihan atau kehilangan energi
- Kulit tampak pucat
Terapi untuk ginjal
Dialisis ginjal merupakan terapi pengganti ginjal yang bertujuan untuk membuang hasil metabolik atau kelebihan cairan tubuh dan memperbaiki asam basa tubuh. Dialisis ginjal bisa dilakukan baik pada gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis.
Dialisis ginjal dibagi menjadi 2, yaitu: hemodialisa dan peritoneal dialisis. Masing-masing terapi pengganti ginjal memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pemilihan jenis dialisis dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan seperti ketersediaan dan kenyamanan, kondisi komorbid, sosio-ekonomi, centre dialisis, situasi rumah pasien, metode pembedahan klinisi, dan kemampuan untuk mentoleransi jumlah cairan.
(hsy/hsy)