Jin BTS Putuskan Masuk Wamil, Apa Akibatnya Jika Mangkir?
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu penyebab hiatusnya BTS telah diduga. Seperti idola laki-laki di Korea Selatan lainnya, para anggota salah satu boyband terpopuler di dunia ini juga harus mengikuti kewajiban wajib militer (wamil) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Korea Selatan selama dua tahun. Kim Seok-Jin atau Jin menjadi anggota BTS pertama yang mendaftar wamil.
Korea Selatan mewajibkan seluruh warga negara laki-lakinya yang telah berusia 18 sampai 28 tahun dan berbadan sehat untuk mengikuti wamil sebagai bentuk bela negara. Aturan tersebut merupakan buntut dari bentuk antisipasi dari serangan Korea Utara. Bila ada seseorang yang tidak menjalani wamil, mereka akan mendapatkan sejumlah konsekuensi, seperti tersingkirkan dari kehidupan sosial, hambatan dalam pekerjaan, hingga kasus ekstrem berupa karier yang hancur.
Sebelumnya, di Korea Selatan sempat ada diskusi nasional untuk mengecualikan BTS dalam mengikuti wajib militer. Salah satu alasan mengapa muncul permintaan tersebut adalah karena kontribusi BTS yang besar terhadap perekonomian Korea Selatan. Namun, hal tersebut belum sempat terwujud karena perlu sejumlah tindakan legislatif.
Dilansir dari The Korea Herald, dalam isu pengecualian wamil tersebut, BTS konon tidak pernah mengungkapkan atau mengajukannya secara resmi. Faktanya, agensi yang menaungi mereka, HYBE, berusaha untuk tidak memberikan kesan bahwa merekalah yang menginginkan itu. Sebab, bila terjadi masalah terkait wajib militer, seperti sengaja menghindari kewajiban tersebut, bisa 'mematikan' karier bintang yang paling menjanjikan sekalipun.
Kasus Yoo Seung-joon adalah salah satu contoh riil dari akibat menghindari wamil di Korea Selatan. Hingga saat ini, salah satu ikon pop terbesar Korea pada tahun 1990-an tersebut dikenal sebagai draft dodger (orang yang menghindari wajib militer) paling terkenal di negara ginseng itu.
Pada akhir 2001, penyanyi kelahiran Korea ini berangkat ke Los Angeles setelah berjanji kepada Administrasi Tenaga Kerja Militer bahwa ia akan kembali untuk memenuhi tugas militernya. Beberapa minggu kemudian, dia malah berkunjung ke konsulat Korea Selatan di Los Angeles untuk melepaskan kewarganegaraan Korea Selatan-nya. Hal itu memicu spekulasi bahwa ia ingin menghindari wajib militer. Akibatnya, aktor yang juga dikenal sebagai Steve Yoo ini dideportasi alias dilarang masuk kembali ke Korea Selatan.
Kasus Yoo adalah contoh betapa sensitifnya masalah menghindari wamil di Korea Selatan. Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Media Real Research Korea pada Maret lalu terhadap 3.000 pria dan wanita Korea, sebanyak 72,4 persen responden masih mendukung larangan masuk kepada Yoo, bahkan setelah bertahun-tahun.
"Dia bukan hanya berbohong. Setiap kali dia muncul di TV, dia akan mengatakan bahwa wajar saja bagi pria Korea untuk mendaftar, dan dia akan melakukan hal yang sama," kata seorang salesman berusia 36 tahun bermarga Yoo, yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan penyanyi tersebut, dikutip dari The Korea Herald.
Responden lain, Lee Jong-yong, mengaku bahwa Korea Selatan sangatlah tegas dalam menanggapi kasus Yoo, "Kasus ini telah menjadi simbol yang menunjukkan betapa kerasnya negara ini dalam menangani draft dodge." sebutnya.
Meskipun pengecualian sangat jarang terjadi di kalangan pria biasa, Korea Selatan telah menjalankan program alternatif untuk atlet dan artis yang memiliki prestasi luar biasa, seperti memenangkan penghargaan internasional atau kontes nasional yang ditentukan. Prestasi tersebut memungkinkan mereka untuk menggantikan tugas sebagai personel militer tempur atau non-tempur dengan pekerjaan di bidangnya masing-masing selama dua tahun.
(hsy/hsy)