Mulai Kurangi Pakai Sepatu Teplek Setiap Hari, Ini Alasannya

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
07 September 2022 12:45
Shoes are being made at Complete Honour Footwear Industrial, a footwear factory owned by a Taiwan company, in Kampong Speu, Cambodia, July 4, 2018. REUTERS/Ann Wang    SEARCH
Foto: REUTERS/Ann Wang

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak dimungkiri, flat shoes atau sepatu teplek menjadi favorit banyak orang untuk beraktivitas setiap hari karena alasan kenyamanan. Namun, siapa sangka dibalik kenyamanannya ternyata pemakaian flat shoes memberi tidak disarankan bila digunakan setiap hari.

Sol dan hak yang rendah pada flat shoes justru dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Tidak hanya untuk kaki, tapi tubuh secara keseluruhan pun ikut terdampak.

Lantas, apa saja dampak memakai flat shoes bagi kesehatan?

Mengutip SehatQ, riset yang terbit di Journal of Physical Therapy Science mengungkap bahwa 1 jam memakai flat shoes mampu menggeser distribusi tekanan kaki dari bagian depan ke belakang. Posisi pusat tekanan pada kaki yang bergeser dapat mengubah cara kaki menyeimbangkan tubuh saat berjalan. Sebab, titik pusat tekanan tersebut berfungsi sebagai penentu kemampuan keseimbangan.

Jika distribusi tekanan pada kaki berpindah, titik pusat tekanan ikut berubah. Hal ini mampu membuat tubuh tidak seimbang. Efeknya, tubuh pun mudah terjatuh karena tersandung.

Tidak hanya itu, kaki yang datar akibat menggunakan flat shoes lama-lama juga dapat memengaruhi bentuk lengkungan tulang belakang.

Sementara efek buruk lainnya yakni membuat peradangan pada kaki. Sebab permukaan dalam sol pada flat shoes cenderung tipis dan rata membuat alur telapak kaki harus berubah mengikuti bentuk permukaan sol yang datar.

Bentuk telapak kaki manusia yang ideal seharusnya sedikit cekung di tengah. Namun, pemakaian flat shoes dalam jangka panjang akan membuat telapak kaki datar. Hal ini membuat telapak kaki mengalami overpronasi.

Overpronasi diartikan sebagai pergelangan kaki yang bergulir terlalu ke bawah saat melangkah. Akibatnya, jari-jari kaki perlu mendorong lebih kuat agar kaki bisa terangkat saat melangkah. Bahkan, kaki pun menjadi berputar ke dalam saat melangkah.

Dalam kasus ini, overpronasi dapat memicu peradangan pada bagian kaki, yang disebut plantar fasciitis. Riset yang terbit pada Journal of Exercise Rehabilitation menemukan, tumit orang yang memiliki telapak kaki rata tumit tidak menapak sempurna pada permukaan tanah.

 


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Preventive Care Jadi Arah Baru Bisnis Layanan Kesehatan

Next Article Tanda Kolesterol Tinggi Terlihat Jelas dari Kaki, Pernah Cek?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular