Benarkah Butuh Rp12 Juta Sebulan untuk Hidup Enak di Jakarta?
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai kota metropolitan dan juga ibu kota negara, Jakarta adalah salah satu provinsi dengan biaya hidup termahal di Indonesia. Biaya hidup yang mahal ini salah satunya disumbang oleh harga sewa properti yang tinggi.
Lalu, apakah bisa hidup nyaman di Jakarta dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 Jakarta yang saat ini berada di angka Rp4,6 juta sebulan?
iPrice, website pembanding harga terkemuka di Asia Tenggara, telah melakukan studi untuk mengetahui 3 jenis gaya hidup di Jakarta:
- Gaya hidup mewah - estimasi pengeluaran per bulan mencapai Rp12,03 juta
- Asumsi tinggal di apartemen dengan sewa Rp6,5 juta sebulan
- Makan di restoran Rp4,5 juta sebulan
- Transportasi ojek online Rp396 ribu sebulan
- Biaya lain-lain termasuk laundry, komunikasi, dan hiburan kelas premium
- Gaya hidup menengah - estimasi pengeluaran per bulan sebesar Rp5,29 juta
- Asumsi tinggal di kos kelas menengah dengan AC, harga sewa mulai dari Rp1,6 juta sebulan
- Makan di warteg dan restoran Rp3 juta sebulan
- Transportasi umum dan ojek online Rp198 ribu sebulan
- Biaya lain-lain termasuk laundry, komunikasi, dan hiburan kelas menengah
- Gaya hidup hemat - estimasi pengeluaran per bulan sebesar Rp3,57 juta
- Asumsi tinggal di kos ekonomis tanpa AC, harga sewa Rp800 ribu sebulan
- Makan di warteg Rp2,25 juta sebulan
- Transportasi menggunakan Transjakarta Rp154 ribu sebulan
- Biaya lain-lain termasuk laundry, komunikasi, dan hiburan kelas ekonomis
Lalu, golongan pekerja pemula mana yang bisa menjangkau biaya hidup tersebut?
Bila melihat data estimasi pengeluaran bulanan tersebut, mayoritas posisi entry-level di Jakarta hanya bisa menjangkau biaya gaya hidup hemat dan menengah.
Pekerja pemula di posisi Digital Marketing Associate, Junior UI Designer, Junior Software Engineer, Junior Front-end Developer dan SEO Associate, adalah mereka yang mampu menjangkau gaya hidup menengah. Kisaran gaji mereka adalah Rp5,5-8 juta per bulan. Namun, dengan pendapatan itu, mereka hanya dapat menyimpan kurang dari 30% pendapatannya.
Sementara, bagi pekerja entry-level dengan gaji di bawah Rp5 juta sebulan, mereka masih dapat hidup layak di Jakarta apabila mengikuti gaya hidup hemat.
Misalnya, posisi entry-level Junior Content Writer dan Social Media Officer, yang kisaran gajinya Rp4,7 juta, mereka bahkan masih bisa menyimpan 25% dari pendapatan atau sebesar Rp1,21 juta bila mengikuti gaya hidup hemat.
(hsy/hsy)