Peneliti Temukan Fosil Dinosaurus Mini, Hanya Seukuran Kucing

hsy, CNBC Indonesia
Senin, 15/08/2022 16:40 WIB
Foto: Ahli paleontologi bekerja pada penggalian tulang dan fosil milik spesies dinosaurus yang baru ditemukan, Jakapil kaniukura, di Rio Negro, Argentina 2 Februari 2016. (Sebastian Apesteguia/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fosil dinosaurus mini yang berduri baru-baru ini ditemukan di Amerika Selatan. Penemuan ini diperkirakan mewakili seluruh garis keturunan dinosaurus 'berbadan besi' yang sebelumnya tidak terdeteksi. 

Spesies yang baru ditemukan, Jakapil kaniukura, hidup sekitar 97 juta dan 94 juta tahun yang lalu, seperti dikutip dari Live Science. Penemuan ini mengonfirmasi bahwa seluruh garis keturunan dinosaurus lapis baja tinggal di Belahan Bumi Selatan, menurut ahli paleontologi yang melaporkan dalam sebuah studi baru.

Jakapil kaniukura beratnya kira-kira sama dengan kucing rumahan. Tubuhnya dipenuhi duri pelindung yang membentang dari leher hingga ekornya.


Nama "Jakapil'' berasal dari kata yang berarti "pembawa perisai" dalam bahasa Asli Puelchean. Sementara, "Kanikura" berasal dari kata yang berarti "puncak" dan "batu" dalam bahasa Asli Mapudungun.

Jenis dinosaurus mini ini diperkirakan dapat tumbuh hingga sekitar 1,5 meter panjangnya. Jakapil kaniukura adalah pemakan tumbuhan, dengan gigi berbentuk daun mirip dengan Stegosaurus.

Ahli paleontologi di Yayasan Sejarah Alam Félix de Azara di Argentina menemukan sebagian kerangka Jakapil kaniukura sub-dewasa di provinsi Río Negro di Patagonia utara. Dinosaurus itu kemungkinan berjalan tegak dan memiliki paruh pendek yang mampu menggigit dengan kuat. Ahli memprediksi 'dinosaurus vegan' ini juga bisa memakan vegetasi kayu yang keras, menurut laporan yang dipublikasikan di jurnal Nature Reports.

Jakapil kaniukura berasal dari kelompok yang sama dengan Stegosaurus, Ankylosaurus, dan dinosaurus 'berbaju besi' lainnya dalam kelompok yang disebut Thyreophora. Kebanyakan thyreophorans diketahui berasal dari belahan bumi utara, dan fosil dari anggota paling awal dari kelompok ini kebanyakan ditemukan di batuan periode Jurassic dari Amerika Utara dan Eropa sekitar 201 juta tahun yang lalu hingga 163 juta tahun yang lalu.

Anda dapat melihat seperti apa J. kaniukura ketika masih hidup, berkat simulasi komputer ini dari Gabriel Díaz Yantén, seorang paleoartist Chili dan mahasiswa paleontologi di Río Negro National University.




(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kisah Marshel Widianto, Dulu Susah Kini Hidup Ala Rich People