
Jangan Lengah, Ahli Sebut Covid Centaurus Jauh Lebih Menular

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, kini muncul sub-varian Omicron baru bernama BA.2.75 yang dijuluki Centaurus. Adapun Centaurus telah dilaporkan di 10 negara sejauh ini, termasuk Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Jerman, AS, dan Inggris.
Beberapa ahli khawatir bahwa subvarian ini bisa lebih menular daripada varian Omicron sebelumnya. Penelitian awal menunjukkan bahwa Centaurus memang mengandung sejumlah mutasi lonjakan yang dapat membuatnya lebih efektif menyerang kekebalan.
"Kami melihat varian baru ini menggantikan semua varian yang sebelumnya kami anggap sangat menular, namun kami tidak tahu persis mengapa varian ini menjadi begitu dominan," ujar Dr Eleanor Gaunt, ahli virologi di University of Edinburgh, dikutip dari Euronews Next.
Dia mengatakan BA.2.75 bisa menerobos kekebalan tubuh yang telah terbentuk sebelumnya, baik karena vaksin maupun karena antibodi alami dari Covid.
Adapun gejala Centaurus mirip dengan gejala Omicron pada umumnya, seperti batuk, kelelahan, dan hidung meler.
"Gejalanya mungkin jauh, jauh, jauh lebih ringan, terutama untuk orang yang sudah divaksinasi," kata Jasmine Plummer, asisten profesor di Cedars Sinai Medical Center, seperti dikutip dari Health.
"Jadi gejalanya lebih seperti versi ringan, menurut saya, dari COVID masa lalu."
Meski gejalanya cenderung ringan, para ahli mengatakan subvarian BA.2.75 memiliki tambahan mutasi selain apa yang ada di varian terdahulu. Fakta ini membuat para ahli khawatir bahwa subvarian tersebut bisa menerobos antibodi dan menyebabkan penularan yang cepat.
Namun, sejumlah ahli mengatakan masih terlalu dini untuk membuat prediksi soal gelombang baru yang disebabkan BA.2.75.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Anggap Enteng Covid Centaurus, Lebih Parah dari Delta?