Bukan Empty, Ini Arti Huruf E di Panel BBM Kendaraan Anda

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
19 July 2022 15:35
Avanza Veloz GR Limited (Dok. Toyota-Astra Motor)
Foto: Avanza Veloz GR Limited (Dok. Toyota-Astra Motor)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anda pasti pernah melihat indikator bensin atau panel BBM di motor dan mobil. Secara jelas, ada huruf F dan E yang mewakili kapasitas bensin Anda saat ini. Namun, jangan salah kaprah, ternyata arti huruf E pada panel BBM bukan empty atau kosong alias habis.

Setelah Anda mengisi penuh bensin, jarum pada panel BBM akan bergerak ke huruf F. Indikator huruf F dikenal luas sebagai singkatan dari Full yang menunjukkan bahwa tangki bahan bakar Anda terisi penuh. Setelah menempuh jarak tertentu, panel BBM akan bergerak ke kiri atau bawah dari huruf F menuju E.

Ini Arti Huruf E Pada Panel BBM Motor Mobil

Menurut laporan Total Energies, huruf E pada panel BBM berarti Emergency atau keadaan darurat. Ini artinya Anda dalam keadaan darurat atau sebagai pengingat untuk segera mengisi bahan bakar di SPBU terdekat agar bisa melanjutkan perjalanan tanpa khawatir mogok.

Apakah BBM Benar-benar Habis saat Indikator di Huruf E?

Pada saat panel BBM menunjukkan indikator huruf E, tangki bensin Anda tidak sepenuhnya kosong. Setidaknya Anda masih memiliki sekitar 10 persen bahan bakar yang tersisa saat panel BBM mendekati atau menunjukkan indikator huruf E.

Namun, kapasitas tersebut bisa jadi berbeda-beda di setiap kendaraan. Jarak tempuh yang bisa dicapai kendaraan saat panel BBM menunjukkan indikator huruf E juga berbeda. Jadi, sebaiknya pastikan mengisi bahan bakar kendaraan Anda untuk menghindari mogok di tengah perjalanan.

Berapa Jarak yang Bisa Ditempuh Kendaraan saat Indikator di Huruf E?

Saat panel BBM mendekati atau menunjukkan indikator huruf E, setidaknya ada sekitar 10 persen bahan bakar yang tersisa di tangki bensin Anda. Sebuah situs bernama Tank on Empty merilis memberikan survei tentang seberapa jauh jarak yang bisa ditempuh kendaraan saat indikator di huruf E. Berikut hasilnya:

  • Honda Accord: 45 mil atau 72 km

  • Honda Civic: 43 mil atau 69 km

  • Toyota Corolla 45 mil atau 72 km

  • Toyota Camry: 42 mil atau 67 km

  • Ford Focus: 41 mil atau 65 km

  • Ford F-150: 39 mil atau 62 km

  • Mazda Miata: 35 mil atau 56 km

  • Volkswagen Jetta: 44 mil atau 70 km

  • Volkswagen Golf: 44 mil atau 70 km

  • Chevrolet Silverado: 35 mil atau 56 km

Kapan Waktu yang Tepat untuk Isi BBM?

Kendaraan Anda masih sanggup berjalan 20-80 km saat panel BBM menunjukkan indikator huruf E. Namun, tidak disarankan untuk melakukan perjalanan dengan kondisi seperti ini. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk isi BBM?

Ada anggapan mengisi BBM sebaiknya pada malam atau dini hari. Anggapan ini terkait dengan suhu udara dingin pada malam dan dini hari yang dianggap bisa membuat partikel BBM lebih padat dibanding saat panas. Klaim ini dipercaya berpengaruh pada volume BBM dan tingkat penguapan saat pengisian bahan bakar.

Temperatur memang berpengaruh pada berat jenis semua zat, termasuk BBM. Namun, perubahan suhu siang dan malam di Indonesia tidak terlalu berarti sehingga pengaruh pada volume bensin sangat kecil.

Oleh karena itu, waktu yang tepat untuk isi BBM adalah tergantung kondisi tangki bensin Anda. Sebaiknya, segera isi BBM sebelum menunjukkan indikator huruf E. Ini bisa membuat Anda tak perlu khawatir kendaraan mogok di tengah jalan.

Jenis BBM yang Dijual Pertamina

Pertamina memasarkan BBM retail untuk sektor transportasi, rumah tangga dan nelayan melalui SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk pasar BBM retail, SPBU Pertamina menyediakan beberapa jenis bahan bakar sebagai berikut:

Bahan Bakar Bermesin Bensin

1. Pertamax Racing

Pertamax Racing adalah bahan bakar kendaraan yang diakui federasi balap internasional, menjadikan mesin lebih responsif, lebih stabil, dan memiliki daya tahan tinggi, serta bersahabat dengan lingkungan. Pertamax Racing memiliki oktan minimal 100 yang khusus diperuntukkan bagi kendaraan balap dan kendaraan yang memiliki kompresi mesin lebih tinggi dari 13:1.

2. Pertamax Turbo

Selanjutnya, ada Pertamax Turbo sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermesin bensin yang dikembangkan bersama antara Pertamina dan Lamborghini untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi. Pertamax Turbo pertama kali diluncurkan di Belgia sebagai bahan bakar resmi pada Lamborghini Supertrofeo European Series pada 29 Juli 2016.

Pertamax turbo dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition Boost Formula (IBF) dengan angka oktan 98 dan kadar sulfur rendah sehingga tidak merusak kualitas udara di sekitar. Saat ini, Pertamax Turbo menuju standar Euro IV.

3. Pertamax

Pertamax adalah bahan bakar bensin dengan angka oktan minimal 92 berstandar internasional. Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).

4. Pertalite

Berikutnya ada Pertalite. Ini adalah bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan 90 serta berwarna hijau terang dan jernih. Cocok digunakan untuk kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1. Dengan tambahan additive, Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan tetap memastikan kualitas dan harga yang terjangkau.

5. Premium

Sementara, Premium adalah bahan bakar mesin bensin dengan angka oktan minimal 88. Premium diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Premium bisa digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah (dibawah 9:1).

Bahan Bakar Bermesin Diesel

1. Pertamina Dex

Pertamina Dex dilengkapi dengan lubricity dananti foaming of gas. Sangat disarankan untuk kendaraan diesel, terutama mesin diesel modern berteknologi Common Rail System yang memang membutuhkan bahan bakar prima dan berkualitas tinggi.

2. Dexlite

Dexlite merupakan varian bahan bakar diesel terbaru dari Pertamina yang diluncurkan pada tanggal 15 April 2016. Dexlite memiliki angka cetane minimal 51 dan mengandung Sulfur maksimal 1200 ppm. Dexlite sangat cocok bagi Anda yang menginginkan bahan bakar diesel yang bertenaga dengan harga yang terjangkau.

3. Solar

Terakhir, ada Solar yang merupakan bahan bakar diesel dengan angka cetane 48 dengan kandungan sulfur 2500 ppm. Umumnya, BBM jenis ini dipakai untuk angkutan umum seperti bus dalam kota.

Indikator BBM Tidak Berfungsi, Apa Penyebabnya?

Indikator BBM memegang peran cukup penting dalam berkendara. Tugasnya adalah menunjukkan volume bensin yang tersisa pada tangki bahan bakar. Dengan penunjuk jarum atau digital, Anda bisa mengetahui apakah bensin masih cukup untuk mengaspal atau tidak.

Namun, ada kasus di mana jarum penunjuk selalu berada pada indikator huruf E dan enggan beranjak ke huruf F meski tangki bahan bakar terisi penuh. Jadi, Anda perlu selalu mengecek secara manual jika tak ingin mengalami momen mogok tiba-tiba karena bensin habis.

Lantas, apa sih sebenarnya penyebab indikator BBM pada kendaraan tidak berfungsi? Simak penjelasan berikut ini.

1. Aki Soak

Penyebab indikator BBM tidak berfungsi adalah aki yang soak atau rusak. Aki yang rusak bisa berpengaruh pada kurang akuratnya indikator bensin pada mesin. Jika baterai rusak atau aus, maka indikator praktis tidak menyala.

Cara mengecek keadaan aki pada motor adalah coba nyalakan dengan starter tangan, jika menyala lancar berarti aki masih aman. Selain itu, cek juga suara klakson. Jika masih nyaring, aki berarti berfungsi dengan baik. Jika aki soak, Anda bisa cas atau ganti dengan aki baru tergantung dengan jenisnya.

2. Komponen Sensor Bensin Rusak

Penyebab selanjutnya yang membuat indikator BBM tidak berfungsi adalah komponen pada sensor bahan bakar yang rusak atau tidak berfungsi. Coba lakukan pengecekan sensor bahan bakar tersebut. Jika benar rusak atau error, segera lakukan penggantian komponen.

3. Pelampung Bensin Bermasalah

Pelampung bensin menentukan volume bahan bakar sebelum dikirim ke jarum panel BBM. Anda bisa cek pelampung bensin jika indikator BBM tidak berfungsi. Coba lepaskan soket kabel dan hubungkan dengan pelampung tangki bensin. Jika indikator bensinnya masih bergerak, kondisi pelampung bensin berarti masih aman.

Jika tidak bergerak, belum tentu pelampung bensin rusak. Anda bisa mengeceknya menggunakan AVO meter. Lepaskan pelampung bensin dari tangki, cek fisik pelampung, lalu cek kedua kabelnya menggunakan AVO meter dengan menggerakkan pelampungnya naik dan turun. Jika indikator bergerak, maka pelampung bensin tidak perlu diperbaiki.

4. Speedometer Error

Jika Anda sudah mengecek komponen-komponen di atas, ini saatnya melakukan pemeriksaan pada speedometer. Speedometer punya komponen-komponen elektronik yang sangat banyak. Jadi, bisa jadi ada beberapa komponen elektronik pada speedometer yang bermasalah, terputus, atau juga mengalami konslet.

Untuk memeriksanya, Anda bisa melepas cup speedometer dan komponen-komponen lainnya. Selanjutnya, periksa menggunakan pengukur AVO. Jika ragu, Anda bisa bawa ke bengkel terdekat untuk servis atau mengganti speedometer dengan yang baru.

Itulah arti huruf E pada panel PPB motor mobil Anda. Jadi, indikator huruf E pada panel BBM bukan berarti Empty alias kosong. Kendaraan Anda masih bisa melaju untuk beberapa km saat panel BBM menunjukkan indikator huruf E. Namun, Anda dianjurkan untuk segera mengisi bensin di SPBU terdekat agar tidak tiba-tiba mogok di tengah perjalanan. Semoga bermanfaat!


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Bensin Mahal, Warga Jerman Berangkat Kerja Naik Kuda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular