NASA Temukan Roket Misterius di Bulan, Diduga Milik China

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
02 July 2022 07:40
Ilustrasi Gerhana Bulan
Foto: freepik.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini, NASA telah memotret lokasi jatuhnya roket misterius yang menabrak Bulan pada Maret lalu. Fenomena tersebut meninggalkan dua kawah kembar yang membuat para ilmuwan bingung.

Gambar lokasi tabrakan diambil oleh Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA pada 25 Mei dan dirilis pada 24 Juni. Foto-foto tersebut menunjukkan bahwa puing-puing roket yang asal-usulnya masih dipertanyakan, melubangi dua kawah yang tumpang tindih ketika menabrak sisi jauh Bulan dengan kecepatan 9.290 km/jam.

Sebuah roket menghantam Bulan pada 4 Maret 2022, menciptakan dua kawah di permukaan Bulan.Foto: dok NASA
Sebuah roket menghantam Bulan pada 4 Maret 2022, menciptakan dua kawah di permukaan Bulan.

Sebelumnya, ahli astronomi Amerika Serikat, Bill Gray menduga bahwa puing roket tersebut adalah milik roket Falcon X yang diluncurkan SpaceX pada 2015. Namun, mengutip Live Science, analisis terbaru mengisyaratkan bahwa objek tersebut adalah roket 5-T1 milik China yang diorbitkan pada 2014. Tapi, pejabat China menyanggahnya dan mengklaim bahwa roket mereka telah terbakar di atmosfer Bumi bertahun-tahun lalu.

"Hingga saat ini, setidaknya 47 roket NASA telah jatuh ke bulan, menurut Arizona State University, tetapi kawah kembar itu tidak diprediksi bakal terjadi. Tidak ada roket yang menciptakan kawah ketika menabrak Bulan," tulis NASA dalam sebuah pernyataan.

Meskipun para ahli planet tidak dapat secara langsung mengamati tabrakan, mereka memperkirakan bahwa roket menghantam Bulan di Kawah Hertzsprung pada 4 Maret. Pengamatan dari LRO menunjukkan dua lekukan di permukaan Bulan, di mana kawah di sisi timur berukuran lebar 18 meter dan kawah barat berukuran 16 meter.

Para ilmuwan masih berhipotesis tentang penyebab munculnya dua kawah tersebut. Salah satu kemungkinan adalah bahwa kawah itu terbentuk oleh sepotong puing yang memiliki dua massa besar di setiap ujungnya.

Meski China membantah bahwa itu adalah roket mereka, para ahli AS menentang klaim tersebut dengan mengatakan bahwa pejabat China mungkin saja salah mengira bahwa roket yang meledak di atmosfer bumi adalah roket serupa dari misi mereka pada 2020, dan roket yang diluncurkan pada 2014 adalah yang menghantam bulan.

Pada 1 Maret, Komando Luar Angkasa Departemen Pertahanan AS, yang melacak sampah antariksa, merilis pernyataan bahwa roket China pada 2014 tidak pernah mengalami deorbit.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular