
Heboh 'Break My Soul' Beyonce Disorot Ekonom AS, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyanyi superstar Beyonce baru saja meliris lagu baru berjudul 'Break My Soul', Senin (20/6/2022) malam waktu Amerika Serikat (AS). Ini adalah lagu pertama dari album studio ketujuhnya, Renaissance, yang akan dirilis pada 29 Juli mendatang.
Menariknya, lagu ini menarik perhatian para ekonom. Pasalnya, single itu membahas fenomena "The Great Resignation" alias pengunduran diri besar-besaran yang tengah terjadi di Paman Sam.
'Break My Soul' dianggap sebagai ode dari Beyonce untuk meninggalkan pekerjaannya, di tengah tren pengunduran diri para tenaga kerja yang dimulai pada musim semi 2021. Padahal ekonomi AS tengah dibuka kembali secara lebih luas setelah jeda karena pandemi Covid-19.
Sejak itu, orang Amerika telah menggunakan situs media sosial seperti TikTok untuk berhenti dari pekerjaan mereka secara publik atau dikenal dengan "Quit-Toks". Di forum Reddit yang populer, pengguna telah berbagi cerita tentang berhenti dari kantor dan sharing pesan teks pengunduran diri kepada bos.
"Sangat menarik sejauh mana fenomena tersebut telah meresap," kata Nick Bunker, seorang ekonom dikutip dari CNBC International.
"Lagu Beyonce adalah salah satu contoh dari kesadaran atau diskusi publik yang lebih luas tentang orang-orang yang berhenti dari pekerjaan mereka, yang mencerminkan apa yang terjadi di pasar tenaga kerja dan masyarakat," tambahnya.
Banyak penggemar menyebut lagu baru Beyonce sebagai sindiran. Setidaknya ini menjadi pembahasan di media sosial.
"Satu jam memasuki hari kerja dan saya mengerti mengapa Beyonce menyuruh saya berhenti dari pekerjaan saya," tulis seseorang di Twitter.
"Beyonce menyuruh saya berhenti dari pekerjaan penuh waktu saya dan menjadi streamer penuh waktu dan seperti ... saya mungkin ... melakukannya saja ...??" ujar tweet lainnya.
Sementara itu, Fiverr, aplikasi menawarkan layanan kepada pekerja lepas, menggunakan lagu tersebut sebagai landasan peluncuran untuk pemasaran. Menurut perusahaan itu, seseorang harus mencari nafkah dengan caranya sendiri.
"Beyonce ingin kami berhenti dari pekerjaan kami dan mencari nafkah dengan cara kami sendiri. Anda mendengar wanita itu," tulis Fiverr.
Perlu diketahui, sebanyak lebih dari 47 juta orang di AS secara sukarela meninggalkan pekerjaan mereka tahun lalu. Ini rekor sepanjang masa, menurut Departemen Tenaga Kerja AS.
Fenomena ini berlanjut hingga 2022. Di mana, lebih dari 4,4 juta orang berhenti pada Maret, yang menjadi rekor bulanan.
Ada banyak faktor mengapa banyak orang meninggalkan pekerjaan mereka. Salah satunya terkait gaji.
Upah per jam melonjak 6,1% pada Mei dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini merupakan kenaikan tahunan terbesar dalam setidaknya 25 tahun, menurut data bank sentral AS, Federal Reserve Bank of Atlanta.
Sesaat setelah rilis, lagu 'Break My Soul' sendiri menduduki peringkat No. 1 di tangga lagu iTunes Top 100.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Goldman Sachs Sebut Beyonce Kebal dari Resesi, Kok Bisa?
