Waspada! FBI Temukan Ancaman Baru Intai Pengguna LinkedIn

Lifestyle - Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 June 2022 18:00
Agen intelijen FBI. AP/ Foto: Agen intelijen FBI. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - LinkedIn, yang dikenal sebagai situs jaringan sosial professional, nyatanya menjadi platform di mana kasus penipuan marak terjadi. Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan penipuan investasi menimbulkan "ancaman signifikan" bagi LinkedIn.

"Ini ancaman yang signifikan," kata Sean Ragan, agen khusus FBI yang bertanggung jawab atas kantor lapangan San Francisco dan Sacramento, California dalam sebuah wawancara eksklusif CNBC Internasional. "Jenis aktivitas penipuan ini signifikan, dan ada banyak calon korban, dan sudah banyak korban jatuh di masa lalu dan saat ini."

Skema yang dilakukan penipu adalah menyamar sebagai profesional yang membuat profil palsu dan menghubungi pengguna LinkedIn. Penipu memulai dengan obrolan ringan melalui pesan LinkedIn, dan akhirnya menawarkan untuk membantu korban menghasilkan uang melalui investasi kripto.

Para korban yang diwawancarai oleh CNBC Internasional mengatakan karena LinkedIn adalah platform tepercaya untuk jaringan bisnis, mereka cenderung percaya bahwa investasi tersebut sah.

Biasanya, penipu mengarahkan pengguna ke platform investasi yang sah untuk kripto, tetapi setelah mendapatkan kepercayaan mereka selama beberapa bulan, penipu memberitahu mereka untuk memindahkan investasi ke situs yang dikendalikan oleh penipu. Dana tersebut kemudian dikuras dari rekening.

"Jadi para penjahat, begitulah cara mereka menghasilkan uang, itulah yang mereka fokuskan waktu dan perhatiannya," kata Ragan.

"Dan mereka selalu memikirkan berbagai cara untuk mengorbankan orang, mengorbankan perusahaan. Dan mereka menghabiskan waktu mereka mengerjakan pekerjaan rumah mereka, menentukan tujuan dan strategi mereka, serta alat dan taktik yang mereka gunakan."

FILE PHOTO: The logo for LinkedIn Corporation is shown in Mountain View, California, U.S. February 6, 2013.   REUTERS/Robert Galbraith//File PhotoFoto: LinkedIn (REUTERS/Robert Galbraith)
FILE PHOTO: The logo for LinkedIn Corporation is shown in Mountain View, California, U.S. February 6, 2013. REUTERS/Robert Galbraith//File Photo

Ragan mengatakan FBI melihat kasus penipuan investasi ini terus bertambah. Skemanya berbeda dengan masa lalu, di mana penipu berpura-pura menunjukkan minat romantis pada subjek untuk membujuk mereka agar menyerahkan uang mereka.

FBI mengkonfirmasi pihaknya masih melakukan penyelidikan aktif tetapi tidak dapat berkomentar lebih detil karena itu adalah kasus terbuka.

Contoh penipuan yang sudah terjadi pada seorang korban, yakni Mei Mei Soe, seorang manajer di Florida yang mengatakan bahwa dia kehilangan $288.000 - seluruh tabungannya - karena scammer di LinkedIn.

Awalnya, seseorang yang mengaku sebagai seorang manajer di sebuah perusahaan kebugaran Los Angeles ingin terhubung dengannya Desember lalu. Mereka mulai mengobrol pertama melalui LinkedIn dan berlanjut ke aplikasi perpesanan. Orang tersebut kemudian berkata bahwa dia tertarik dengan tawarannya untuk membantunya menghasilkan uang.

"Dia bertanya apakah saya di LinkedIn untuk jaringan profesional atau apakah saya sedang mencari pekerjaan," kata Soe.

"Saya tidak pernah mempercayai siapa pun, tetapi kami mulai berbicara dan seiring waktu dia mendapatkan kepercayaan saya."

Soe mengatakan ketika percakapan akhirnya beralih ke investasi, "Dia menunjukkan kepada saya bagaimana dia mendapat untung dari investasinya dan mengatakan kepada saya bahwa saya harus mulai berinvestasi dengan crypto.com yang saya tahu adalah situs web yang sah. Saya mulai dengan $400."

Penipu lalu meyakinkan Soe untuk memindahkan investasinya ke situs yang dia kendalikan. Selama beberapa bulan, Soe melakukan total sembilan transaksi, termasuk pinjaman bank dan uang pinjaman dari teman. Ia berharap dapat menggunakan penghasilannya untuk memulai bisnis kecil.

Tapi Soe segera menyadari bahwa koneksi yang dia buat di LinkedIn tidak seperti yang dia katakan. Pada akhirnya, dia kehilangan semua uangnya.

"Saya masih ingat hari itu, begitu saya menyadari bahwa saya telah ditipu, saya mencoba menghubunginya tetapi tidak dapat menemukannya di mana pun. Saya bekerja keras, dan setiap dolar yang saya tabung, saya bekerja keras untuk menyimpannya. Itu menyakitkan."

Soe tak pernah menyangka akan ditipu di LinkedIn. Sementara Crypto.com mengatakan akan segera menghapus akun yang ditemukan terkait dengan penipuan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Bekerja di Indonesia, Ada Gojek?


(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading