
Kasus Covid Naik Lagi, Omicron BA.4 & BA.5 Lebih Mematikan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan secara konsisten, setelah sebelumnya sempat melandai selama beberapa bulan. Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO), tren kenaikan kasus seperti ini juga terjadi di hampir 70 negara di dunia, di mana aturan Covid mulai diperlonggar.
Salah satu biang kerok penyebab naiknya kasus Covid di sejumlah negara adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Kedua subvarian tersebut juga telah masuk ke Indonesia, meski belum menjadi varian yang dominan.
Lalu, apakah Omicron BA.4 dan BA.5 lebih mematikan dibanding varian sebelumnya?
Berdasarkan sejumlah studi awal di Eropa, kedua subvarian tersebut dinyatakan menular lebih cepat. Inilah yang menyebabkan jumlah kasus Covid meroket di banyak negara. Omicron BA.4 dan BA.5 juga disebut lebih kuat menerobos kekebalan tubuh.
Secara umum, semua virus Covid mematikan, meski demikian hingga kini para peneliti belum menemukan bukti bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 menyebabkan sakit yang lebih parah dibanding varian sebelumnya.
Pada April dan Mei lalu, subvarian BA.4 dan BA.5 memicu lonjakan kasus di Afrika Selatan, namun gelombangnya tidak sebesar gelombang sebelumnya dan kematian tidak meningkat tajam, kata Jeffrey Shaman, ahli epidemiologi penyakit menular di Universitas Columbia, dikutip dari New York Times.
Saat ini, sekitar 21% dari kasus Covid di Amerika Serikat adalah kasus BA.4 dan BA.5. Melihat kondisi ini, Shaman menyebut sangat mungkin ada gelombang Covid baru di Amerika Serikat yang dipicu oleh dua subvarian tersebut.
WHO sendiri telah menetapkan Omicron BA.4 dan BA.5 sebagai varian yang masuk dalam pemantauan.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Baru BA.4 & BA.5 Sudah Ada di DKI, Waspada Gejala Ini