Di Kertas Kecil, Warga Bandung Panjatkan Doa untuk Eril

Tim Redaksi, CNBC Indonesia

06 June 2022 08:58

Foto: Tulisan kertas kecil, doa untuk Eril terus mengalir di Jawa Barat. (Dok: Humas Jabar)

Jakarta, CNBC Indonesia -- Warga Bandung menuliskan doa dan ungkapan belasungkawa di kertas kecil untuk putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, yang wafat setelah hanyut di sungai Aare di Swiss. Ratusan kertas tersebut ditempel di dinding di salah satu ruangan Gedung Pakuan, Kota Bandung.

"A Eril, semua kebaikanmu akan kami kenang dan tidak akan kami lupakan."

Ada juga pesan yang berbunyi: "Dear, Eril... Selamat pulang ke rumah sesungguhnya dgn tenang ya. Ga kuat mau tulis doa sebanyak apa saking sedihnya. Tapi, insyaallah doa baik terus mengalir buat Eril."

Baca:

Haru! Perasaan Ridwan Kamil Lepas Eril: Sampai Berjumpa Lagi

Foto: Tulisan kertas kecil, doa untuk Eril terus mengalir di Jawa Barat. (Dok: Humas Jabar)
Tulisan kertas kecil, doa untuk Eril terus mengalir di Jawa Barat. (Dok: Humas Jabar)

Selain doa-doa untuk Eril yang terus mengalir, pesan-pesan penuh dukungan pun disampaikan petakziah untuk Kang Emil dan sang istri.

Pihak keluarga Ridwan Kamil sengaja menyiapkan ruangan khusus, lengkap dengan kertas kecil dan alat tulis, agar petakziah bisa menyampaikan doa doa, ekspresi belasungkawa, serta dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

"Kita menyediakan kertas kecil untuk mereka (petakziah) tulis dengan pesan-pesannya. Jadi, semua warga bisa memiliki kesempatan untuk mengekspresikan dukungan, penguatan, doa, dari mereka," kata perwakilan keluarga Kang Emil, Erwin Muniruzaman, di Gedung Pakuan.

Baca:

Atalia Posting Momen Naik Motor Dengan Alm Eril: Cuma Rindu!

"Buat kami, itu bentuk doa dan harapan serta ekspresi dari warga. Nanti akan kami dokumentasikan tulisan tersebut," katanya.

Keluarga Ridwan Kamil menyatakan bahwa Eril telah meninggal dunia, setelah upaya pencarian tidak membuahkan hasil di hari ke-7. Ridwan Kamil beserta sang istri juga telah kembali ke Indonesia. Meski begitu, upaya pencarian di Swiss tetap dilakukan oleh pihak keluarga yang lain.

Eril berada di Swiss bersama keluarganya untuk mencari sekolah S2. Di sela kegiatan tersebut, mereka juga menikmati Kota Bern dengan berenang di Sungai Aare yang berair jernih. Namun, Eril justru hanyut dan hilang ditelan arus sungai. Jasadnya hingga kini belum ditemukan.