Dua Tahun Jadi Misteri, Ini Asal Usul Covid yang Sebenarnya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga saat ini, munculnya wabah virus Covid-19 masih menjadi misteri. Sejumlah pakar menemukan banyak bukti bahwa Covid-19 berasal dari hewan. Hewan yang terdapat di Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan, China.
Meski begitu, temuan asal-usul virus yang merebak sejak akhir 2019 ini masih belum dipublikasikan di jurnal ilmiah maupun ditinjau oleh rekan sejawat.
Penularan Virus Pertama Terjadi Akhir November atau Awal Desember 2019
Sebuah studi menunjukkan kemungkinan besar penularan virus Corona pertama kali terjadi pada akhir November atau awal Desember 2019 lalu. Sementara galur lainnya diperkirakan muncul beberapa minggu setelah infeksi pertama terjadi.
Peneliti dalam studi ini mengatakan bahwa pandemi COVID-19 ini hampir pasti berasal dari hewan yang mungkin berada di pasar satwa liar.
"Studi-studi baru membawa bidang penelitian ini ke tingkat yang baru dan merupakan bukti terkuat bahwa pandemi itu berasal dari hewan (atau zoonosis)," kata seorang profesor dan kepala ekologi dan biologi evolusioner di Universitas Arizona, Michael Worobey, dikutip Minggu (29/5/20220
Dalam penjelasannya, Worobey mengatakan pola penyebaran virus ini dimulai sejak akhir 2019. Namun, pola penyebarannya terus berubah sekitar bulan Januari atau Februari 2020 dengan menular ke komunitas lokal.
Selain itu, studi ini juga mencatat bahwa penularan virus Corona berpusat di Pasar Huanan, khususnya pada mereka yang bekerja maupun mengunjungi pasar tersebut.
Menurut peneliti, temuan ini dibuktikan melalui pengujian pada permukaan di pasar untuk menganalisis genetik virus. Hasilnya, ditemukan satu kandang termasuk hewan peliharaan yang ada di dalamnya yang sudah terpapar virus.
Kemungkinan Besar Ditularkan dari Hewan
Ketika para peneliti menguji pasar untuk mencari materi genetik virus, ada satu kandang yang hasilnya menunjukan hasil positif, termasuk di dalam kandang di mana seorang peneliti sebelumnya pernah melihat mamalia anjing rakun dipelihara.
"Temuan ini hubungannya erat dengan virus pada hewan," kata Robert Garry, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Tulane Medical School.
Pandemi dimulai dengan dua garis keturunan virus utama yang disebut A dan B. Kendati demikian, para peneliti meyakini ada lebih banyak bentuk virus yang gagal terbentuk pada manusia.
Virus kemungkinan besar dimulai dengan setidaknya dua transmisi hewan, dengan anjing rakun atau mamalia lain yang berfungsi sebagai inang perantara sebelum menyebar ke manusia, kata penelitian tersebut.
"Ketika dipertimbangkan bersama dengan laporan infeksi SARS-CoV-2 pada hewan seperti kucing besar, rusa, dan hamster, ini menunjukkan bahwa ini adalah virus yang tidak peduli dengan apa yang direplikasinya," jelas Garry.
(cha/cha)