
Tiap 30 Jam Sekali, Ada Miliarder Baru yang 'Lahir' ke Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi sebagian orang, pandemi Covid-19 merupakan musibah berat yang membuat kondisi keuangan mereka gonjang-ganjing. Namun bagi sebagian lainnya, pandemi Covid-19 adalah berkah yang membuat mereka semakin kaya dari hari ke hari.
Mengutip dari CNN, Selasa (24/5), dalam laporan yang dirilis Oxfam tercatat total miliarder dunia mencapai 2.668 orang. Sekitar 573 di antaranya adalah mereka yang baru berstatus sebagai miliarder pada 2020. Ini artinya, satu miliarder baru 'terlahir' ke dunia rata-rata setiap 30 jam sekali.
Laporan tersebut mengacu data yang dikumpulkan Forbes dengan melihat ketimpangan selama dua tahun terakhir. Dari laporan itu terlihat bahwa ketimpangan di dunia terus melebar selama dua tahun terakhir.
Kekayaan bersih miliarder juga melonjak tajam sebesar US$3,8 triliun, atau sebesar 42% menjadi US$ 12,7 triliun selama pandemi. Sebagian besar kenaikan tersebut didorong oleh kenaikan tajam di pasar saham, yang dibantu oleh suntikan dana pemerintah untuk meredam dampak finansial dari virus Corona.
Head of Inequality di Oxfam, Max Lawson mengatakan, sebagian besar lonjakan kekayaan terjadi pada tahun pertama pandemi. Kemudian stabil dan sejak itu turun sedikit.
Di saat orang kaya makin kaya, COVID-19 juga membuat harga pangan melonjak yang efeknya mendorong 263 juta orang tersorok ke dalam jurang kemiskinan ekstrem tahun ini.
"Saya belum pernah melihat pertumbuhan dramatis dalam kemiskinan dan pertumbuhan kekayaan pada saat yang sama dalam sejarah. Ini akan menyakiti banyak orang," kata Lawson..
Miliarder yang dapat untung dari tingginya harga pangan
Miliarder di sektor makanan dan agribisnis mengalami peningkatan total kekayaan sebesar US$ 382 miliar atau 45% selama dua tahun terakhir, setelah disesuaikan dengan inflasi. Dari industri makanan, ada sekitar 62 orang yang menyandang status sebagai miliarder baru pada 2020.
Sementara itu, kekayaan bersih miliarder di sektor minyak, gas dan batu bara melonjak US$ 53 miliar atau 24% sejak 2020.
Sementara itu, 40 miliarder baru diciptakan di industri farmasi yang berada di garis depan pertempuran melawan COVID-19.
Pajak orang kaya
Untuk mencegah jurang ketidaksetaraan semakin melebar, Oxfam mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk mengenakan pajak orang kaya dan perusahaan. Lembaga non-profit ini menyerukan pajak 90% sementara atas keuntungan perusahaan berlebih, serta pajak khusus atas kekayaan miliarder.
Pajak kekayaan hingga saat ini belum diterapkan oleh banyak pemerintah. Upaya untuk memungut pajak atas kekayaan bersih orang Amerika terkaya gagal diloloskan di Kongres dalam beberapa tahun terakhir.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ketegangan dengan Ukraina Buat Harta Crazy Rich Rusia Menguap