Nah loh! Ternyata Virtual Meeting Punya Efek Buruk

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
29 April 2022 16:40
Rabbi Haim Ovadia leads a virtual morning minyan via electronic tablet as 32 people attending his Zoom meeting pray with him during a virtual morning minyan transmitted from Ovadia's home in Potomac Md., Monday, April 6, 2020. Ovadia started the virtual morning minyan, daily prayers that typically require the physical presence of ten adult Jews in the same room, after coronavirus concerns closed many synagogues. He also has an afternoon minyan and classes online.
Foto: ilustrasi video conference (AP/Jacquelyn Martin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua tahun terakhir, masyarakat dunia terbiasa untuk berinteraksi di dunia maya termasuk dengan melakukan virtual meeting. Namun ternyata aktivitas itu menghilangkan kreativitas manusia.

Sebuah penelitian terbaru menemukan akan lebih mudah menghadirkan ide kreatif secara langsung dibandingkan secara virtual.

Dalam penelitian itu, terdapat 662 orang relawan termasuk mahasiswa dan staf. Mereka dibagi menjadi pasangan untuk mengerjakan tugas secara langsung maupun virtual.

Tugas itu melibatkan penggunaan baru untuk barang-barang sehari-hari, misalnya bungkus gelembung dan Frisbee. Serta disediakan masing-masing lima items.

Penilaian berdasarkan banyaknya ide yang muncul, kebaruan, dan nilai ide mereka yang diurutkan oleh juri.

"Fokus visual pada layar mempersempit kognisi. Artinya orang lebih fokus pada saat berinteraksi di video, yang merugikan proses pembuatan ide yang luas dan ekspansif," jelas penulis studi dan asisten profesor bisnis pemasaran di Columbia Business Melanie Brucks, dikutip CNN Health, Jumat (29/4/2022).

Selain itu tim peneliti menggunakan software pelacak mata, menemukan peserta virtual lebih banyak menghabiskan waktu melihat langsung ke pasangannya dibandingkan menatap lingkungan ruangan. Pasangan yang melakukan video conference juga kurang mengingat lingkungan mereka.

Orang-orang ternyata sering melihat ke sekelilingnya untuk membantu menghasilkan ide, ungkap Jay Olson yang merupakan sarjana postdoctoral di McGill University Kanada.

"Obyek di dalam ruangan dapat mendorong asosiasi baru lebih mudah daripada mencoba menghasilkan semuanya secara internal," ujarnya, yang tidak terlibat dalam penelitian.

"Para penulis menemukan interaksi lewat layar komputer dapat secara tidak sengaja mengalihkan perhatian dengan cara yang mengurangi munculnya ide-ide baru itu," kata Olson.


(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Kantor Mulai WFO, Jadi Trigger Karyawan untuk Resign?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular