
Jangan Berlebihan Menyantap Kurma, Ketahui 5 Efek Sampingnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbuka puasa dengan buah kurma menjadi pilihan sebagian umat Muslim selama bulan Ramadan. Meski demikian, Anda tidak dianjurkan mengonsumsi terlalu banyak buah kering ini.
Kurma merupakan buah yang berasal dari tanaman di daerah beriklim kering dan gurun. Buah dari pohon palem ini bisa dikonsumsi langsung, tetapi umumnya melalui proses pengeringan terlebih dahulu.
Kandungan serat dan kalori yang tinggi dalam kurma memang baik untuk tubuh. Akan tetapi, keduanya bisa menjadi bumerang bagi tubuh Anda jika dikonsumsi terlalu banyak.
Lantas apa saja efek samping makan kurma?
1. Gangguan pencernaan
Kandungan serat dalam kurma memang bagus untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan tapi kalau konsumsinya sesuai porsi. Sementara jika dikonsumsi berlebihan, serat alami pada kurma ini justru memicu hadirnya masalah pencernaan.
Di dalam setiap 100 gram buah kurma mengandung 7.5 gram serat. Banyak ahli yang merekomendasikan kebutuhan serat harian orang dewasa sekitar 20-35 gram serat per harinya. Sementara itu, satu porsi kurma menyumbang 7-13% kebutuhan serat yang dianjurkan.
Apabila kurma dengan kandungan serat yang tinggi dimakan terlalu banyak maka akan hadir berbagai gangguan pencernaan seperti kembung, kram perut hingga sembelit. Apalagi serat juga membantu memproduksi gas di dalam tubuh, sehingga membuat perut terasa tidak nyaman.
2. Diare
Tak hanya sembelit atau susah buang air besar. Ternyata konsumsi kurma terlalu banyak juga menyebabkan diare. Kandungan gula yang terlalu tinggi bisa memicu diare.
Kondisi ini dapat terjadi karena sebagian rasa manis dari kurma berasal dari kandungan fruktosa, yaitu gula alami yang biasa terkandung pada buah dan sayuran. Namun, tidak semua orang dapat mencerna fruktosa dengan baik. Gula yang masuk ke dalam tubuh kemudian melewati sistem pencernaan tidak dapat diserap dengan baik. Efeknya, perut akan terasa melilit dan menyebabkan diare. Diare ini sebagai reaksi alami bakteri di dalam usus.
3. Meningkatkan risiko diabetes
Selain menyebabkan masalah pencernaan, efek samping lainnya dari konsumsi buah kurma terlalu banyak adalah meningkatkan risiko penyakit diabetes. Tentu efeknya akan sangat berbahaya jika seseorang sudah memiliki riwayat diabetes sebelumnya.
Dalam satu butir kurma mengandung gula alami yang hampir setara 30 gram gula pasir. Kandungan gula yang tinggi tersebut membuat kurma dianggap sebagai makanan dengan indeks glikemik yang tinggi.
Dari hasil penelitian di University Health News, kurma mengandung skor GI yang sedang dan tidak akan meningkatkan kadar gula darah. Namun, ketika dikonsumsi lebih dari tiga buah ternyata cukup berpengaruh terhadap glukosa, terutama bagi para penderita diabetes.
4. Memicu kegemukan
Meskipun kurma mengandung serat tinggi, kurma juga punya kandungan kalori yang tinggi sehingga mempengaruhi kenaikan berat badan. Jadi kalau konsumsinya tidak dikontrol, berat badan akan melonjak tajam.
Dalam setiap gram buah kurma mengandung 2,8 kalori. Bayangkan jika menyantap lebih dari 3 butir kurma dalam sekali makan, berapa puluh atau ratus kalori yang diasup hanya dari buah kurma. Belum lagi kalori yang disumbang dari makanan lainnya.
5. Menyebabkan Hiperkalemia
Hiperkalemia adalah kondisi di mana kadar kalium menjadi terlalu tinggi dalam darah. Kurma adalah sumber yang kaya akan kalium, dan terlalu banyak mengonsumsi kurma dapat menyebabkan kondisi ini.
Kadar kalium darah yang ideal adalah antara 3,6-5,2 milimol per liter. Tingkat kalium darah yang lebih tinggi dari 7 milimol per liter bisa berisiko dan memerlukan penanganan medis segera.
Setiap butir kurma mengandung 167 miligram kalium, jika dikonsumsi sesuai porsi maka kalium dalam kurma akan bermanfaat untuk tubuh. Sebaliknya, kurma yang dikonsumsi berlebih membuat kandungan kalium dalam tubuh melonjak drastis.
Berita selengkapnya >>> di sini.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Jenis Kurma Termahal, Sudah Pernah Coba?