Kisah Pasangan Australia Selamatkan Bayi Surogasi dari Perang

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
01 April 2022 17:55
Puluhan bayi telantar di ruang bawah tanah Kyiv, Ukraina. (REUTERS/GLEB GARANICH)
Foto: Puluhan bayi telantar di ruang bawah tanah Kyiv, Ukraina. (REUTERS/GLEB GARANICH)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jessica Van Nooten dan suaminya Kevin bergegas terbang dari Australia ke Ukraina untuk menemui putri mereka, Alba, yang lahir dari proses surogasi.

Sederhananya, surrogate atau surogasi adalah metode yang memungkinkan pasangan untuk memiliki anak darah dagingnya sendiri tanpa harus hamil. Kehamilan terjadi di rahim ibu pengganti. Dokter akan menyatukan sperma dan sel telur dari orang tua asli, lalu dipindahkan ke dalam rahim 'ibu titipan' sampai terjadi kehamilan dan melahirkan.

Mengutip 7News, sesampainya di Ukraina, Jessica dan Kevin langsung menuju kota pelabuhan Odesa, di mana bayi perempuan mereka Alba lahir melalui ibu titipan. Bayi tersebut lahir prematur, 10 minggu lebih awal.

"Dia telah melalui jalan yang sangat panjang untuk bertemu Alba," tulis sebuah postingan di Instagram page "Bawa Alba Pulang."

Sebelumnya, Jessica dan Kevin sempat berlindung di ruang laundry di akomodasi mereka karena ledakan terus terjadi. Mereka harus sabar menunggu sampai situasi menjadi lebih tenang untuk bisa menjemput sang putri kesayangan.

Alba yang lahir prematur masih mendapat perawatan di ruang NICU. Dan mereka harus berkoordinasi untuk memindahkan bayi perempuan itu saat kondisinya sudah cukup stabil.

"Ada banyak orang yang terlibat dalam mengoordinasikan evakuasi Alba, mereka bekerja sepanjang waktu, menunggu waktu yang tepat," tulis sebuah postingan.

Akhirnya, momen yang ditunggu datang juga. Dengan bantuan dokter dan pejabat Australia, Jessica dan Kevin mengevakuasi bayi mereka ke negara tetangga Moldova.

"Keputusan untuk memindahkan Alba terjadi dengan cepat karena kondisinya cukup stabil untuk dipindahkan."

Wajah orang tua baru tersebut sangat bahagia ketika pertama kalinya bertemu dengan bayi mereka. Jessica dan Kevin akan segera membawa pulang ke Australia saat kondisinya sudah lebih kuat. 

Ukraina adalah salah satu negara penghasil bayi surogasi terbesar di dunia. Setiap tahunnya, setidaknya ada 2.000 bayi yang lahir dari metode surogasi di Ukraina. Orang tua dari bayi tersebut kebanyakan berasal dari luar negeri. 

Praktek surogasi marak terjadi karena Ukraina punya aturan yang cukup longgar terkait surogasi. Di banyak negara Eropa lainnya, termasuk di Inggris, ketika seorang bayi lahir dari metode surogasi, nama 'ibu titipan' akan dicantumkan dalam akta kelahiran. Apabila dia menikah, maka nama suaminya juga dicantumkan dalam akta kelahiran si bayi. Namun, di Ukraina, nama orang tua yang akan ditulis sebagai ayah dan ibu si bayi adalah pihak 'penyewa' rahim. Hal ini tentu akan lebih memudahkan apabila mereka ingin membuat paspor dan membawa pulang sang bayi.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Punya Pabrik Bayi Surogasi, Terbesar di Dunia!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular