Riset Sebut Flu Kini Lebih Mematikan dari Covid-19, Kok Bisa?

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
17 March 2022 11:45
People, including current hospital patients, showing COVID-19 symptoms wait at a temporary holding area outside Caritas Medical Centre in Hong Kong Wednesday, Feb. 16, 2022. China's leader Xi Jinping took a personal interest in Hong Kong's outbreak, saying it was the local government's
Foto: AP/Vincent Yu

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah riset terbaru di Inggris menunjukkan bahwa COVID-19 memiliki risiko kematian lebih rendah dibanding influenza (flu) musiman. Hal ini terjadi karena kombinasi tingkat kekebalan yang tinggi dan penurunan keparahan varian Omicron.

Pada awal pandemi, dan sebelum vaksin ditemukan, Covid merenggut nyawa lebih dari 1.000 orang dari setiap 100.000 warga Inggris yang terinfeksi. Ini menunjukkan bahwa Covid 20 kali lebih mematikan daripada influenza.

Namun, setelah vaksin ditemukan, risiko kematian akibat Covid langsung turun signifikan, hingga angkanya lebih rendah dibanding kematian yang disebabkan flu musiman.

"Angka kematian akibat infeksi COVID-19 turun lebih dari 10 kali lipat, dari sekitar 1 persen pada Januari 2021 menjadi 0,1 persen pada Juli ketika program vaksinasi Inggris diluncurkan," kata peneliti klinis senior dalam epidemiologi di Universitas Cambridge, dr Raghib Ali, dalam publikasinya yang dikutip dari News24.

Berdasarkan perhitungan dalam riset tersebut, setelah vaksin ditemukan, dalam setiap 100 ribu kasus pasien Omicron, 35 di antaranya meninggal dunia. Namun pada kasus flu dengan jumlah pasien yang sama, 40 pasien meninggal dunia. Temuan ini disebut konsisten tanpa memandang faktor usia.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes Ungkap Rahasia Indonesia Kebal Covid Omicron XBB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular