
Warren Buffett tak Sarankan Investor Pegang Uang Saat Perang

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi pasar global sedang tidak menentu akibat perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Di tengah pergolakan geopolitik yang sulit diprediksi, investor legendaris asal AS, Warren Buffett, menyarankan agar Anda tidak menyimpan aset dalam bentuk uang.
Nasihat itu pernah disampaikan Buffett, dalam sebuah wawancara pada tahun 2014, saat Rusia menyerang Ukraina terakhir kali.
"Satu hal yang bisa Anda yakini adalah jika kita terlibat dalam perang yang sangat besar, nilai uang akan turun - itu terjadi di hampir setiap perang yang saya ketahui. Hal terakhir yang harus Anda lakukan adalah memegang uang selama perang," katanya, seperti dikutip dari Market Watch, Selasa (8/2/2022).
Lalu, apa investasi terbaik di masa perang?
Perang adalah saat di mana mata uang kehilangan nilainya. Ini terlihat dari bagaimana nilai mata uang Rubel Rusia telah jatuh dan emas melonjak. Menurut Buffett, inilah saatnya untuk berinvestasi dalam bisnis yang Anda yakini akan menghasilkan lebih banyak dalam lima hingga 20 tahun ke depan.
Buffett sendiri mengatakan akan terus membeli saham yang telah dia beli secara aktif bahkan jika konflik meningkat. Ini karena perang akan menjatuhkan harga saham itu. Artinya, ini kesempatan dia untuk membeli di harga yang murah.
Buffett sendiri membeli saham pertamanya pada April 1942 saat Perang Dunia II. "Perang Dunia II tidak terlihat begitu bagus pada waktu itu. Prospek bisnis tidak bagus," Warren Buffett menceritakan pengalamannya. Meski begitu, ia tetap membeli saham dari perusahaan-perusahaan yang ia yakini akan memiliki masa depan cerah.
"Jika kita yakin tentang bisnisnya, jika kita berpikir bisnis itu menarik, akan sangat bodoh jika kita tidak mengambil tindakan karena kita memikirkan sesuatu tentang apa yang akan dilakukan pasar, atau semacamnya."
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Saran Warren Buffett Bagi Gen Z yang Sedang Cari Kerja