
Salut! Dukung Ukraina, Musisi Rusia Beli NFT Bendera Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah gerakan yang diinisiasi oleh UkraineDAO berhasil meraup US$ 6,7 juta atau setara Rp 95,81 miliar (kurs Rp 14.300/US$) dari penjualan NFT bendera Ukraina. Hasil penjualan tersebut disumbangkan sebagai dukungan untuk melawan serangan Rusia terhadap Ukraina.
Penjualan NFT yang diselenggarakan UkraineDAO ini didukung oleh band punk rock sekaligus aktivis perempuan asal Rusia, Pussy Riot. Penjualan tersebut berhasil terkumpul dari ribuan orang yang membeli.
Penggalangan dana datang beberapa hari setelah pemerintah Ukraina mengumumkan melalui Twitter bahwa mereka menerima sumbangan berupa cryptocurrency. Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov juga menyebut dukungan melalui cryptocurrency ini mendesak dilakukan untuk melawan Rusia.
NFT atau token yang tidak dapat dipertukarkan, memungkinkan pembeli untuk membuktikan kepemilikan aset virtual, dalam hal ini versi digital dari bendera Ukraina berwarna biru dan kuning.
Berdasarkan platform penjualan NFT PartyBid, NFT tersebut diproduksi dalam edisi tunggal pada blockchain Ethereum. Penawar dapat mengambil kepemilikan bersama dengan berkontribusi mulai dari 0,00001 ether (di bawah $0,03) hingga 44 ether ($128,000).
Penjualan NFT bendera Ukraina tersebut menarik lebih dari 3.200 pengguna dalam waktu 72 jam, dengan nilai yang terkumpul lebih dari 2.258 eter atau setara dengan US$ 6,7 juta pada saat lelang ditutup pada Rabu (2/3/2022). Penyelenggara menyebut semua dana akan digunakan untuk menggerakan kampanye 'Come Back Alive' untuk mendukung pertahanan Ukraina.
Donor akan menerima token sebanding dengan ukuran kontribusi mereka. Seperti layaknya pemegang saham, mereka juga dapat memberikan suara pada penjualan NFT di masa depan, meskipun UkraineDAO berharap para pembeli NFT ini untuk menyimpannya sebagai dukungan kemanusiaan di dunia yang berkelanjutan.
Menurut situs UkraineDAO, para anggotanya telah mempertimbangkan untuk membuat karya seni yang unik, dan memutuskan NFT harus menjadi simbol rakyat Ukraina.
"Daripada berfokus pada artis atau estetika tertentu," jelasnya seperti dilansir dari CNN Internasional, Kamis (3/3/2022).
Nadya Tolokonnikova, salah satu anggota Pussy Riot, yang berkolaborasi dengan platform NFT CXIP, studio seni digital Trippy Labs, dan kolektif online PleasrDAO, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bendera Ukraina 'menyatukan kita'.
"Kami sengaja menghindari menambahkan seni kami sendiri ke rilis ini. Dengan cara ini adalah pernyataan artistik konseptual kami yang kuat," kata Tolokonnikova, yang merupakan salah satu kritikus Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Orang dapat memiliki estetika yang berbeda, tetapi ini bukan tentang warna apa yang kita sukai, ini tentang bersatu untuk menyelamatkan nyawa," lanjutnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Sulap Botol Bir Jadi Bom Molotov buat Usir Rusia