
Kamu Positif Omicron? Coba 7 Cara Ini Agar Cepat Sembuh

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran Covid-19 varian Omicron terus meluas dan masih menjadi ancaman kesehatan di Indonesia. Jika sudah terkena Covid-19 varian Omicron, ada beberapa hal yang bisa dilakukan supaya penderita bisa segera pulih.
Setidaknya ada 7 hal yang bisa dilakukan penderita Covid-19 varian Omicron agar segera sembuh, mengutip NPR, Kamis (3/3/2022). Berikut cara-caranya:
1. Memastikan Status
Direktur Medis Program Kesehatan Masyarakat di Boston Medical Center, Cassandra Pierre mengatakan jika seseorang mengalami gejala Covid-19 maka langkah yang harus segera diambil adalah melakukan tes. Gejala yang dimaksud yaitu demam, sakit kepala, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan masalah pencernaan.
Tes beberapa kali mungkin diperlukan jika hasilnya negatif dari hasil antigen pertama. Apabila hasil tes lanjutan menunjukkan status positif, maka penderita Covid-19 diwajibkan mengisolasi diri atau tidak perlu keluar rumah.
2. Beritahu Orang Terdekat
Penderita Covid-19 Omicron penting untuk memberi kabar pada orang lain yang pernah berkontak erat setidaknya dalam kurun satu pekan terakhir. Alasannya, bisa juga mereka memiliki penyakit bawaan atau komorbid yang membuat gejala lebih parah saat tertular virus.
Profesor Pediatri dan Kepala Divisi Interim Penyakit Menular Pediatrik di Duke University School of Medicine, Michael Smith meminta orang yang positif Covid-19 untuk tidak pergi kemanapun. Kecuali untuk perawatan medis yang dibutuhkan atau menghirup udara segar. Apabila tes positif diketahui dengan tes di rumah, Anda juga perlu memberi tahu Puskesmas setempat.
3. Cari Bantuan Medis
Jika gejala yang Anda rasakan adalah gejala pilek atau flu, seperti kebanyakan orang dengan Omicron, sebaiknya tidak perlu buru-buru pergi ke dokter. Namun Anda perlu mencari perawatan medis jika merasakan tidak bisa bernapas dengan normal, mengalami gangguan pencernaan yang parah, dehidrasi ekstrem atau mengalami kebingungan dan perubahan pada kondisi mental.
"Karena itu merupakan indikator bahwa otak Anda tidak mendapatkan cukup oksigen atau aliran darah," terang seorang Dokter di Suburban Hospital, Johns Hopkins School of Medicine Matt Leonard.
Menurutnya, yang perlu diingat, tidak ada obat ajaib di unit gawat darurat yang bisa menghilangkan Covid-19. "Tidak banyak obat yang terbukti efektif untuk mengobati virus corona - terutama Omicron," kata Leonard.
4. Buat Rencana Isoman Sesuai Kondisi di Rumah
Anda juga perlu mewaspadai potensi anggota keluarga di rumah mengalami komplikasi parah karena Covid-19, terutama mereka yang berusia lebih dari 65 tahun, memiliki gangguan kekebalan tubuh atau kondisi medis tertentu yang mendasarinya.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan petugas medis di sekitar rumah. Pertimbangkan pilihan perawatan apa yang mungkin diperlukan.Jika Anda memiliki anak, pikirkan juga siapa yang merawat saat Ada terkena Covid. Jika anak sekolah, berapa hari mereka tidak masuk sekolah jika sakit atau hanya dinyatakan positif. Rencanakan juga siapa yang melakukan pekerjaan di rumah seperti membersihkan rumah, memasak, dan mencuci piring.
5. Temani Anak
Jika anak terinfeksi, pastikan mereka tetap merasa terhibur dengan permainan dan interaksi. Anak, khususnya balita, tidak bisa memenuhi kebutuhan sendiri seperti makan, minum, dan buang air kecil. Mereka masih perlu pendampingan.
Dokter pediatri di Duke University School of Medicine, Dr Michael Smith, meminta orang tua tidak mengisolasi anak balita yang terinfeksi Covid-19. "Anda jangan katakan 'kamu sakit jadi kami akan menjauhimu' kepada anak. Pesan itu sangat terkesan negatif dan bisa menjadi sebuah pengalaman buruk bagi anak," jelasnya.
6. Jangan Sungkan Cari Bantuan
Menurut Pierre, jangan malu mencari bantuan saat terinfeksi Covid-19. Misalnya memesan makan atau kebutuhan lain secara online agar Anda dapat berfokus untuk istirahat. Buatlah janji dengan rumah sakit atau layanan perawatan kesehatan. Ini dilakukan untuk mengontrol keadaan Anda hingga dinyatakan sembuh.
7. Pastikan Telah Sembuh Sebelum Beraktivitas Kembali
Pedoman CDC mengatakan, penyintas Covid-19 boleh keluar dari isolasi setelah lima hari jika gejala membaik atau tidak ada gejala sama sekali. Namun mereka tetap harus menggunakan masker setidaknya lima hari setelahnya.
"Jika Anda sakit parah dengan atau kekebalannya terganggu maka tunggu setidaknya 10 hari dan diskusikan situasi Anda dengan dokter Anda," ujar pedoman tersebut.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak di Dapur, Ini 5 Ramuan Ampuh Lawan Flu-Batuk Omicron