Goodbye, Roman! Abramovich Sah Mau Jual Chelsea

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 March 2022 06:00
Pemilik Chelsea Roman Abramovich
Foto: Reuters / Dylan Martinez

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah kebersamaan selama hampir dua dekade, kemesraan itu akhirnya berakhir. Roman Abramovich, miliuner asal Rusia, sepakat untuk melepas kepemilikan di klub sepakbola asal Inggris, Chelsea.

Sebelumnya, Abramovich memutuskan untuk tidak lagi ikut serta dalam operasional Chelsea. Tugas itu diserahkan kepada yayasan.

"Selama hampir 20 tahun memiliki Chelsea, saya selalu melihat peran saya sebagai penjaga (custodian). Tugas saya adalah memastikan kesuksesan klub seperti saat ini.

"Saya selalu mengambil kebijakan yang sesuai dengan kepentingan klub. Oleh karena itu saya menyerahkan pengelolaan dan kepemimpinan Chelsea kepada Yasayan Amal Chelsea," tulis Abramovich dalam pernyataan resmi di situs klub.

Akan tetapi, menyerahkan pengelolaan tidak sama dengan melepas kepemilikan. Ambramovich masih menjadi pemilik Chelsea, meski pengelolaan operasional diserahkan kepada pihak lain.

Serangan Rusia ke Ukraina memang membuat posisi Abramovich menjadi serba salah. Sebagai salah satu orang terkaya Rusia, Abramovich diposisikan menjadi bagian dari oligarki yang mengeruk kekayaan dari kedekatan dengan pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

Akhirnya melalui pernyataan terbaru pada Kamis (3/3/2022) dini hari waktu Indonesia, Abramovich memberikan perkembangan lain. Kali ini Abramovich mengungkapkan benar-benar akan menjual Chelsea ke pihak lain.

"Saya ingin menanggapi spekulasi di media massa dalam beberapa hari terakhir terkait kepemilikan saya di Chelsea. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, saya selalu membuat keputusan sesuai dengan kepentingan klub. Dalam situasi saat ini, saya memutuskan untuk menjual klub karena saya meyakini ini adalah jalan terbaik bagi klub, fans, karyawan, sponsor, dan para mitra," kata Abramovich.

Proses penjualan ini, lanjut Abramovich, tidak akan terburu-buru. Abramovich juga tidak akan meminta pemilik baru untuk melunasi utang klub kepadanya. Sebagai informasi, Abramovich membeli Chelsea senilai GBP 2 miliar pada 2003.

Seiring proses penjualan, Abramovich juga meminta agar dibentuk sebuah yayasan amal. Nantinya sebagian hasil penjualan klub akan digunakan yayasan tersebut untuk membantu para korban perang di Ukraina.

"Ini adalah keputusan yang teramat berat, sangat menyakitkan bagi saya untuk berpisah dengan klub dengan cara seperti ini. Namun saya yakin bahwa inilah yang terbaik untuk kepentingan klub.

"Saya berharap bisa mengunjungi Stadion Stamford Bridge untuk kali terakhir agar bisa mengucapkan selamat berpisah kepada Anda semua. Sebuah kehormatan bagi saya bisa menjadi bagian dari Chelsea dan saya bangga atas semua pencapaian kita. Chelsea dan seluruh pendukungnya selalu ada di hati saya," tambah Abramovich.

Lepas dari Ken Bates, Abramovich 'menyulap' Si Biru jadi klub kelas kakap. Abramovich, dengan duit tak berseri, menjejali Chelsea dengan pemain-pemain kelas dunia.

Pada musim kedua era Roman Empire, Chelsea di bawah komando Manajer Jose Mourinho menjadi juara Liga Primer Inggris. Ini menjadi gelar juara Inggris pertama bagi The Pensioners setelah 50 tahun.

Era Abramovich menjadi periode keemasan Chelsea, periode tersukses sepanjang sejarah. Lima titel juara Liga Primer, dua gelar Liga Champions Eropa, satu Piala Dunia Antar Klub, dua trofi Liga Europa, lima Piala FA, tiga Piala Liga Inggris, satu Piala Super Eropa, dan dua Community Shield.

Salah satu nama yang muncul sebagai pengganti Abramovich adalah Hansjoerg Wyss, pengusaha kelahiran Swiss yang kini menetap di Amerika Serikat (AS). Mengutip Forbes, total kekayaan Wyss adalah US$ 5,1 miliar. Dengan asumsi US$ 1 setara dengan Rp 14.373 seperti kurs tengah Bank Indonesia (BI) 2 Maret 2022, nilai kekayaan Wyss adalah Rp 73,3 triliun.

Kekayaan Wyss datang dari penjualan perusahaan farmasi miliknya, Synthes, ke Johnson & Johnson pada 2012. Nilai penjualan itu adalah US$ 20,2 miliar. Saat ini, Wyss adalah pemegang saham di perusahaan kesehatan seperti NovoCure dan Molecular Partners.

Dalam wawancara dengan Blick, Wyss mengungkapkan soal masa depan Chelsea. Menurut Wyss, Abramovich memang ingin segera menjual semua asetnya di Inggris mumpung belum kena sanksi dari Negeri Big Ben. Aset itu tentu termasuk Chelsea.

"Abramovich adalah salah satu sahabat dekat dan penasihat Putin. Seperti semua oligarki Rusia, Abramovich panik dan akan berusaha menjual semua asetnya di Inggris secepat mungkin. Termasuk Chelsea," ungkap Wyss.

Menurut Wyss, bukan hanya dirinya yang mendapat tawaran untuk menjadi pemilik Chelsea yang baru. Tiga orang lainnya juga mendapat penawaran serupa.

"Saya masih mau menunggu 4-5 hari ke depan. Sebab, harga yang ditawarkan Abramovich masih terlalu tinggi. Abramovich membeli Chelsea seharga GBP 2 miliar, jadi siapapun yang membeli Chelsea harus siap dengan kompensasi itu.

"Sejauh ini saya belum tahu berapa harga jual yang persis. Namun saya bisa membayangkan bisa membeli Chelsea dengan bermitra. Saya mungkin tidak akan melakukan ini sendirian. Jika saya membeli Chelsea, maka akan berupa konsorsium 6-7 investor," jelas Wyss.

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular