Awas, Kulit Gatal Bisa Jadi Penyebab Varian Omicron

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
20 February 2022 14:30
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelajar di SDN 03 Rawabuntu, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 dengan jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta di Indonesia. Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan kick off pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun. "Kami harapkan hari Selasa (14/12) sudah dilakukan kick off di beberapa daerah yang akan kami tetapkan dan selanjutnya itu secara bertahap sampai tahun depan akan kita lakukan vaksinasi semua anak usia 6 -11 tahun yang totalnya berdasarkan data itu ada 26,8 juta," katanya dalam keterangan resmi dikutip Senin (13/12/2021) kemarin. Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60%.

Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Vaksin yang digunakan untuk sementara ini adalah jenis Sinovac dan sudah punya Emergency Use Autorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.

Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili. Vaksinasi diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari. Sebelum pelaksana vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi. Tempat pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan di Puskesmas, rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik pemerintah maupun swasta termasuk pos-pos pelayanan vaksinasi, dan sentra vaksinasi. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 03 Rawabuntu, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Studi terbaru yang diunggah ke bioRxiv oleh National Institute of Infectious Diseases Tokyo, Jepang, menemukan bahwa virus Corona varian Omicron dapat bertahan lebih lama di permukaan kulit. Hal yang sama juga ditemukan oleh penelitian dari Kyoto Prefectural University of Medicine,

Penelitian meneliti virus Corona versi asli, varian Alpha, Beta, Gamma, Delta, dengan Omicron. Di mana perbandingan dilihat di permukaan potongan kulit manusia asli dari mayat.

Hasilnya, penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Kedokteran Prefektur Kyoto menemukan versi asli memiliki daya tahan paling sedikit dan varian Omicron paling banyak pada permukaan kulit hingga empat kali lipat.

"Studi kami menunjukkan pada permukaan plastik dan kulit, varian Alpha, Beta, Delta dan Omicron menunjukkan waktu bertahan lebih dari dua kali lipat lebih lama dari strain Wuhan dan mempertahankan infektivitas selama lebih dari 16 jam pada permukaan kulit," ujar tim peneliti dikutip dari Euronews, Rabu (26/1/2022).

Varian Covid-19 asli dapat bertahan di kulit mencapai 8,6 jam. Berikutnya berturut-turut Alpha selama 19,6 jam, Beta 19,1 jam, 11 jam untuk Gamma, dan 16,8 jam pada Delta. Sedangkan Omicron kembali yang bertahan lebih lama yakni 21,1 jam.

Para peneliti mengatakan pengujian membuktikan varian Omicron punya stabilitas pada lingkungan yang tinggi dibandingkan Variant of Concern (VoC) lain. Dengan contoh tersebut memungkinkan Omicron untuk menyebar lebih cepat.

Sebuah studi dari Inggris yang dikeluarkan oleh ZOE Covid Symptom Study App, ada tiga tanda-tanda seseorang terpapar Omicron melalui kulit:

* Kulit gatal

* Ruam mirip biang keringat yang muncul di seluruh tubuh. Tetapi lebih sering terjadi pada siku, punggung tangan, dan kaki.

* Chilblain atau ruam di kulit yang berwarna ungu atau merah dan menonjol di kulit, serta terasa sakit.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes Ungkap Rahasia Indonesia Kebal Covid Omicron XBB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular