Kontak Erat Tapi Tes Covid Negatif, Apakah Wajib Karantina?

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Jumat, 18/02/2022 15:15 WIB
Foto: Test Swab PCR (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan kasus Omicron di Indonesia membuat semakin banyak orang yang melakukan tes setelah melakukan kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid. Lalu, apabila hasil tes negatif, masih perlukah melakukan karantina mandiri?

Kementerian Kesehatan RI menegaskan bahwa orang-orang yang sempat melakukan tatap muka dengan pasien Covid-19 namun mendapat hasil tes negatif diminta untuk tetap melakukan karantina selama lima hari. Hal yang sama juga berlaku bagi orang yang mengalami gejala batuk pilek namun hasil tesnya negatif Covid-19.

Menurut juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi, orang yang baru terpapar virus Corona belum tentu bisa langsung terdeteksi positif dari tes COVID-19 lantaran ada masa inkubasi. Karena itu, untuk mengantisipasi penularan yang lebih luas, masyarakat diminta untuk langsung melakukan isolasi mandiri setelah kontak erat dengan pasien Covid. 


"Segera lakukan tes untuk mengetahui apakah kita positif atau tidak. Kalau pun hasilnya negatif, kita harus karantina karena kita tahu ada masa inkubasi virus ini. Mungkin pada waktu kita tes, belum positif. Jadi kita karantina lima hari, di hari kelima kita lakukan tes kembali," ujar dr Nadia dalam konferensi pers virtual terkait Update Perkembangan COVID-19, Kamis (10/2/2022).

Kapan gejala bakal muncul?

Pada beberapa kasus, gejala muncul dalam tiga hari. Namun pada kasus lainnya, gejala bisa baru muncul hingga lima hari setelah seseorang terpapar.

Adapun gejala paling umum yang dirasakan pasien Omicron adalah batuk, pilek, pusing dan sakit tenggorokan.

Informasi selengkapnya baca di sini.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia