
Deretan Obat Resmi untuk Sembuhkan Covid-19 Omicron

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia memprediksi puncak infeksi Covid-19 varian Omicron akan terjadi di Indonesia pada akhir Februari 2022. Bagi mereka yang termasuk orang tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan disarankan untuk isolasi mandiri (isoman) dan mengonsumsi obat resmi yang direkomendasikan ahli.
"5 organisasi profesi [kedokteran] merekomendasikan dua obat untuk mereka gejala ringan, yaitu avigan (favipiravir) dan molnupiravir," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Menurut Menkes, pihaknya telah menyiapkan 20 juta dosis obat tersebut. Kedua obat dapat dibeli di apotik dan wajib melampirkan resep dokter.
Sementara bagi pasien Omicron yang tidak memiliki gejala, disarankan hanya mengonsumsi vitamin dan makanan sehat.
Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban menyebutkan beberapa obat yang sebelumnya dipercaya bisa melawan Covid-19, kini justru terbukti tidak bermanfaat.
Lima obat tersebut adalah Ivermectin, Klorokuin, Oseltamivir, Plasma Convalescent, Azithromycin. Menurut Zubairi, obat-obatan tersebut beberapa bahkan menyebabkan efek samping yang serius pada beberapa kasus.
Pada obat yang pertama, Ivermectin, menurutnya, obat ini awalnya untuk mengatasi infeksi parasit ini sempat membuat beberapa pasien membutuhkan rawat inap.
"Tidak disetujui Badan Pengawas Obat & Makanan (FDA) AS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan regulator obat Uni Eropa. Banyak laporan pasien yang memerlukan perhatian medis, termasuk rawat inap, setelah konsumsi Ivermectin," kata Zubairi, dalam cuitannya di akun Twitter, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (6/2/2022).
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]