Maaf! Riset Ini Sebut Vitamin D 'Nggak Ngefek' Lawan Covid

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
18 January 2022 09:10
INFOGRAFIS, Tidak Asal Kena Sinar Matahari, Ini Cara Berjemur saat Covid yang benar
Foto: Infografis/ Berjemur Saat Terpapar Covid-19/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah riset baru-baru ini mematahkan kepercayaan publik soal vitamin D untuk menangkal virus Covid-19. Penelitian yang dilakukan Universitas Aristoteles, Yunani, ini menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara vitamin D dan infeksi Covid, serta pemulihan atau kematian berkaitan dengan virus tersebut.

"Ada informasi yang berlebihan tentang manfaat vitamin D," kata Dr Michael Chourdakis, salah satu tim penyusun penelitian itu, seperti dilansir The Guardians,

Ia menambahkan bahwa vitamin nyatanya dapat terdistorsi oleh bagian tertentu dalam virus. 

Hal ini juga dikonfirmasi oleh kelompok peneliti dari Kanada. Mereka menemukan bukti suplementasi vitamin D dengan tujuan mencegah atau mengobati Covid-19 masih kurang ampuh dan diperlukan penelitian lebih lanjut.

"Kami adalah ilmuwan - kami percaya pada data. Kami merasa bahwa data hari ini menunjukkan bahwa vitamin D tidak akan melindungi dari Covid-19," ungkap Dr. Brent Richards, seorang ilmuwan klinis dari Universitas Mc.Gill.

"Namun penting untuk diingat bahwa ada keakraban masyarakat umum dan tingkat kepercayaan yang tinggi pada vitamin yang tidak kita lihat di jenis intervensi lain. Jadi, orang sangat ingin solusi ini menjadi solusi berbasis vitamin - meski terkadang tidak selalu demikian," tambahnya

Banyak masyarakat percaya vitamin D dapat menangkal dan mmenyembuhkan infeksi corona. Bahkan pemerintah Indonesia sempat membuat pedoman Tatalaksana Covid-19, edisi 3 tahun 2020, yang menyarankan masyarakat mengonsumsi suplemen vitamin D3 dosis 400IU - 1000IU untuk terhindar dari Covid-19.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid di Singapura Melonjak, Menkes Warning Warga RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular