Berapa Lama Vaksin Covid-19 Bisa Melindungi Tubuh?

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
06 January 2022 11:50
Atrian vaksin booster di Inggris. (REUTERS/HANNAH MCKAY)
Foto: Atrian vaksin booster di Inggris. (REUTERS/HANNAH MCKAY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah program vaksinasi Covid-19 dua dosis yang masih terus digencarkan, Pemerintah sudah mengumumkan rencana pemberian vaksin ketiga atau vaksin booster. Pemberian dosis ketiga ini diyakini dapat meningkatkan meningkatkan efektivitas dari dua vaksin yang telah diberikan sebelumnya. Lantas, berapa lama antibodi yang ada di dalam tubuh dapat bertahan setelah penyuntikkan vaksin?

Sebenarnya hal ini masih menjadi pertanyaan yang sulit dijawab meski bukti awal menunjukkan kekebalan terhadapa virus corona Covid-19 dari vaksinasi memberikan perlindungan yang tahan lama. Peneliti masih terus menguji apakah vaksin mereka melindungi dari varian virus corona yang mengkhawatirkan, termasuk varian B.1.351 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan disebut mampu menghindari respons kekebalan manusia.

Bagi Direktur Pusat Kesehatan Global di Oregon State University, Chunhuei Chi, ini merupakan pertanyaan yang rumit karena tidak ada data tersedia yang cukup untuk menjawabnya. "Laporan dari uji klinis sebelumnya menunjukkan kekebalan tersebut akan bertahan setidaknya enam bulan," ujar Chunhuei Chi, seperti dilaporkan Bloomberg, dan dikutip beberapa waktu lalu.

"Banyak ahli memiliki perkiraan yang lebih optimis tentang durasi kekebalan, berdasarkan temuan penelitian dari orang yang sembuh dari infeksi Covid-19. Mereka menemukan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi tersebut dapat bertahan delapan bulan atau bahkan lebih lama, terutama bagi orang yang terinfeksi dan mengalami gejala yang parah."

Amerika Serikat (AS) sendiri menggunakan vaksin Covid-19 buatan Pfizer. Dalam rilis data terbarunya, vaksin mereka 91,3% efektif mencegah gejala Covid-18 mulai dari satu pekan setelah dosis kedua hingga enam bulan.

Lana Dbeibo, seorang ahli penyakit menular di Indiana University School of Medicine, mengatakan mungkin saja kita membutuhkan vaksin booster seperti yang kita lakukan untuk suntikan flu. "Namun, jarak berapa lama antara vaksinasi awal dan dosis booster belum diketahui," katanya.

Meski secara umum vaksin Covid 19 mampu memberikan sistem imun melalui pembentukan antibodi pada tubuh, namun menurut beberapa penelitian durasi dari efikasi tiap merek vaksin Covid 19 bisa berbeda-beda. Sebuah penelitian di China menunjukkan antibodi yang dihasilkan dari penyuntikan dua dosis vaksin Covid-19 merk Sinovac akan menurun setelah enam bulan. Untuk vaksin Pfizer mengalami pengurangan efikasi dalam waktu beberapa bulan pasca penyuntikan. Kemanjuran vaksin menurun menjadi sekitar 84 persen dalam 4-6 bulan setelah dosis kedua diberikan.

Lalu, pada Moderna awalnya tubuh akan membentuk antibodi, namun antibodi itu akan menurun dalam beberapa minggu setelah vaksin diberikan. Antibodi itu masih tetap ada di tubuh pasien selama tiga bulan setelah kedua dosis diberikan. Sementara untuk kemampuan vaksin Covid AstraZeneca berdasarkan studi baru, menunjukkan bahwa vaksin itu dapat memberikan kekebalan setidaknya satu tahun setelah satu dosis. Kemudian, setelah dosis kedua vaksin Covid-19 tersebut disuntikan, maka respons imun yang kuat akan terbentuk.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Orang yang Tidak Boleh & Boleh Disuntik Vaksin Sinovac

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular