Internasional

Drop Out, Wanita Cantik Ini Malah Sukses Bisnis Pakaian Dalam

Lifestyle - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
11 October 2021 11:20
Cami Téllez (tangkapan Layar Twitter @camitellez13) Foto: Cami Téllez (tangkapan Layar Twitter @camitellez13)

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak individu berpikir bawa menyelesaikan studi perkuliahan merupakan jalan menuju kesuksesan. Hal ini membuat banyak orang serius dalam studinya dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Namun tidak hanya dengan Cami Téllez. Setelah drop out dari Columbia University, wanita muda itu langsung mendirikan perusahaan pakaian dalam Parade. Saat ini, perusahaan itu telah bernilai US$ 140 juta atau setara Rp 1,9 triliun.

Téllez mengaku bahwa jiwa kewirausahaan telah dibangun dari orang tuanya. Ayah dan ibunya telah memberdayakannya untuk memimpin perusahaan startup-nya yang saat ini berkembang pesat.

"Saya melihat mereka sebagai visioner dalam mengejar impian Amerika dan membuat kehidupan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri," katanya kepada CNBC International dikutip Senin (11/10/2021).

"Kegigihan mereka yang luar biasa menanamkan dalam diri saya rasa misi dan tujuan nyata yang penting bagi saya dalam memimpin Parade."

Sebagian besar inspirasi Parade datang selama perjalanan ke mal ketika Téllez masih remaja. Ia mengaku bahwa banyak iklan thong dan celana dalam yang diperankan oleh kebanyakan model kulit putih.

"Saya merasa sangat tidak tersentuh dengan visi Victoria's Secret dan toko-toko lain tentang feminitas," tambahnya. "Saya selalu berpikir bahwa wanita pantas mendapatkan merek yang sama berani dan ekspresifnya seperti mereka."

Alih-alih mengikuti tren itu, Parade mengambil langkah untuk pemasaran "bottom-up". Hal ini dilakukan dengan mengajak influencer Instagram untuk menunjukkan bagaimana pakaian dalam Parade cocok dengan gaya pribadi mereka.

Cara pemasaran itu pun berhasil menaikkan Parade menjadi merek besar yang menandingi Victoria Secret atau Calvin Klein. Parade juga mulai mendapatkan kepercayaan investor. Bulan lalu, perusahaan itu mendapatkan suntikan dana US$ 20 juta atau Rp 280 miliar untuk pengembangan usaha.

"Sulit bagi investor untuk mencocokkan Anda dengan sisa portofolio mereka," pungkasnya lagi.

"Tetapi saya pikir investor juga menyadari bahwa mereka perlu terus berinovasi dalam perspektif mereka tentang orang seperti apa yang akan membantu membangun masa depan kategori yang berbeda."


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bisnis Model Canvas: Apa & Bagaimana Contohnya


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading