Mengenal Covid-19 Varian Mu yang Bikin Cemas Seluruh Dunia

Nisatul Umah, CNBC Indonesia
12 September 2021 09:25
Gambar Cover, Covid Varian Mu
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 telah memunculkan berbagai varian virus. Setelah varian Delta yang begitu menular, saat ini dunia dibuat cemas dengan varian baru bernama Mu. Lalu apa varian Mu itu?

Melansir dari AP, Minggu, (12/09/2021), varian ini pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada bulan Januari. Lalu mewabah di Amerika Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendaftarkan dan menjadikan varian ini perhatian karena dikhawatirkan varian ini bisa membuat vaksin dan perawatan menjadi tidak efektif. Untuk membuktikan kekhawatiran ini masih diperlukan banyak bukti.

Sementara itu para ilmuwan memantau varian baru Covid-19 yang muncul berdasarkan perubahan secara genetik yang mencurigakan. Kemudian mencari bukti untuk menentukan apakah versi baru lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Virus terus berevolusi dan banyak varian baru yang menghilang. Sejauh ini nampaknya tidak menyebar dengan cepat. Varian ini menyumbang kurang dari 1% kasus Covid-19 secara global.

Kolombia, negara pertama yang mengidentifikasi varian ini setidaknya virus Covid yang menyerang 39% nya dari varian Mu. Pejabat telah melacak varian Mu di Eropa, dan menemukan di sekitar selusin negara.

Kementerian Kesehatan Prancis baru-baru ini mengatakan varian Mu nampaknya tidak meningkat di seluruh Eropa.

Sebuah laporan dari badan kesehatan masyarakat Inggris bulan lalu menyarankan varian Mu mungkin sama resistensinya terhadap vaksin seperti varian Beta yang mengkhawatirkan yang pertama kali terlihat di Afrika Selatan.

Akan tetapi untuk membuktikan hal tersebut juga masih diperlukan banyak bukti lagi. Salah satu pejabat WHO menyebutkan varian Mu ini meningkat di beberapa negara di Amerika Selatan, namun penyebarannya masih jauh lebih mudah varian Delta.

"Varian Mu menarik bagi kami karena kombinasi mutasi yang dimilikinya. Tapi sepertinya tidak beredar," kata Maria Van Kerkhove dari WHO.

Sementara Pakar Penyakit Menular AS Dr. Anthony Fauci, menyebutkan varian Mu ini menjadi perhatian AS, namun tidak dianggap sebagai ancaman secara langsung.

Badan Obat-obatan Eropa atau European Medicines Agency (EMA) mengatakan varian Mu bisa menimbulkan kekhawatiran, meski belum ada data yang menunjukkan varian Mu bakal menyalip varian Delta yang dominan.

Melansir dari france24, EMA saat ini masih fokus pada varian Delta yang sangat menular. Sembari mengidentifikasi varian lain yang mungkin menyebar seperti Lambda dan baru-baru ini yang Mu sebagaimana disampaikan Kepala Strategi Vaksinnya Marco Cavaleri.

"Yang Mu berpotensi lebih mengkhawatirkan karena potensi peningkatan kekebalan tubuh yang mungkin ditunjukkannya," paparnya.

Lebih lanjut Cavaleri mengatakan regulator yang berbasis di Amsterdam, yang memeriksa obat-obatan untuk 27 negara UE, akan berdiskusi dengan pengembang vaksin tentang efektivitas vaksin pada varian Mu ini.

"Namun, saya harus mengatakan bahwa kami belum memiliki data yang menunjukkan bahwa varian Mu menyebar sebanyak itu, dan apakah itu akan memiliki peluang untuk menyalip varian Delta sebagai strain dominan," lanjutnya.

Semua jenis virus, termasuk Covid-19 bermutasi dari waktu ke waktu. Kebanyakan mutasi memiliki sedikit atau tidak berpengaruh sama sekali tetapi beberapa dapat mempengaruhi sifat virus termasuk seberapa mudah mereka menyebar, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan ketahanannya terhadap vaksin.

WHO saat ini mengidentifikasi empat varian Covid-19 yang menjadi perhatian, termasuk Alpha, yang hadir di 193 negara, dan Delta, yang hadir di 170 negara. Dan kini bertambah varian Mu yang harus dipantau.





(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid di Singapura Melonjak, Menkes Warning Warga RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular