Resep China Jadi 'Raja' Olimpiade: Duit Triliunan!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 August 2021 13:45
Peraih medali emas, Hou Zhihui dari China, tengah, berdiri bersama peraih medali perak Mirabai Chanu Saikhom dari India, kiri, dan peraih medali perunggu Windy Cantica Aisah dari Indonesia, kanan,AP/Luca Bruno
Foto: Peraih medali emas, Hou Zhihui dari China, tengah, berdiri bersama peraih medali perak Mirabai Chanu Saikhom dari India, kiri, dan peraih medali perunggu Windy Cantika Aisah dari Indonesia, kanan. (AP/Luca Bruno)

Ada apa dengan China? Mengapa mereka bisa begitu digdaya?

Sepertinya keseriusan negara dalam pembinaan olahraga menjadi kunci utama. Salah satunya melalui dukungan anggaran.

Mengutip riset berjudul Sport Policy in China (Mainland) karya Jinmin Zheng, Shushu Chen, Tien-Chin Tan, dan Patrick Wing Chun Lau, rata-rata anggaran untuk olahraga pada 1981-1985 adalah CNY 513,29 juta/tahun. Lima tahun kemudian, rata-ratanya naik lebih dari dua kali lipat menjadi CNY 1,19 miliar.

Pada 2019, anggaran belanja Badan Olahraga China (China General Administration of Sport) sudah mencapai CNY 9,35 miliar. Kalau dirupiahkan, nilainya adalah Rp 20,76 triliun dengan asumsi CNY 1 setara dengan Rp 2.221,815 sebagaimana kurs tengah transaksi Bank Indonesia tertanggal 4 Agustus 2021.

Sebagai perbandingan di Indonesia, pos belanja Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 adalah Rp 2,32 miliar. Pos belanja khusus untuk keolahragaan hanya Rp 322,6 juta.

"Performa China yang memburuk di Seoul 1988 (5 emas berbanding 15 emas di Los Angeles 1984) adalah sebuah titik balik. Dari situ, China menggenjot pengembangan olahraga dalam skala besar," tulis kajian Zheng dan kolega.

Sebuah simposium keolahragaan digelar pada 1989 untuk mengetahui kekuatan lawan-lawan utama (AS, Uni Sovyet, Jerman Timur, Jepang, Korea Selatan). Hasil simposium itu adalah perlunya pembangunan olahraga berbasis ilmu pengetahuan (sport science).

Pada 1990, pemerintah China merilis Program Kesehatan Nasional. Pemerintah China mengajak masyarakat untuk giat berolahraga. Tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga bertujuan memupuk prestasi. Di Indonesia, mungkin bisa dipadankan dengan program Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat pada era Orde Baru.

"Program Kesehatan Nasional membawa olahraga di China ke level yang lebih tinggi. Sebab, program ini dijalankan dengan legislasi yang rinci dan pengarusutamaan olahraga di semua penyusunan kebijakan," lanjut riset Zheng dan rekan.

Selain itu, China menjadikan Pekan Olahraga Nasional (PON) sebagai pijakan, landasan, tolok ukur untuk mencapai prestasi tertinggi di olimpiade. Dari PON, terpilih cabang olahraga dan atlet terbaik untuk digembleng agar bisa meraih medali olimpiade.

Halaman Selanjutnya --> Anggaran Terlalu Besar?

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular