BTS Sampai Drakor Penthouse Bikin Ekonomi Korsel Melejit 5,9%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 July 2021 15:45
drama korea penthouse
Foto: drama korea penthouse.

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Korea Selatan tumbuh 5,9% pada kuartal II-2021, rekor tertinggi sejak kuartal IV-2020. Di balik prestasi tersebut, ada peranan ekspor budaya yang mengesankan.

Ekspor budaya di sini adalah produk tidak benda. Dalam bahasa Inggris sering disebut Korean Wave. Atau dalam bahasan Korea, namanya Hallyu.

Hallyu terdiri dari produk-produk kesenian seperti permainan komputer, musik, film, atau program siaran televisi (drama, variety show, dan sebagainya). Ekspor produk tidak benda ini menyebar ke seluruh dunia, sampai Indonesia.

"Kementerian Kebudayaan akan berupaya sekuat tenaga untuk menjadikan 2021 sebagai tahun yang membuat kehidupan rakyat bisa bangkit. Caranya adalah dengan membuat rakyat kami menjadi yang terdepan," tegas Park Yang-woo, Menteri Kebudayaan Korea Selatan, seperti dikutip dari YNA.

Tahun ini, Kementerian menargetkan ekspor produk budaya Negeri Ginseng mencapai US$ 11,7 miliar. Naik 7,34% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 10,9 miliar.

Nilai ekspor sebesar itu bisa dibilang luar biasa. Untuk menempatkannya dalam konteks, mari lihat kinerja ekspor Indonesia.

Pada 2020, ekspor besi dan baja Indonesia bernilai US$ 10,85 miliar dan berada peringkat ketiga, hanya kalah dari lemak dan minyak hewan/nabati (US$ 20,72 miliar) dan bahan bakar mineral (US$ 17,29=7 miliar).

Artinya, sumbangsih BTS, BLACKPINK, sampai drakor Penthouse setara dengan Indonesia jualan besi dan baja dalam setahun. Wow...

eksporSumber: BPS

Halaman Selanjutnya --> Industri Seni Bernilai Triliunan

Berdasarkan riset Oxford Economics, sektor perfilman dan pertelevisian Korea Selatan menyumbang KRW 7,55 triliun dalam pembentukan Produk Domestik Bruto pada 2011. Plus membuka 67.600 lapangan kerja dan menyetor pajak ke negara sebanyak KRW 3,75 triliun.

"Dengan permodelan kami dengan memasukkan efek pengganda (multiplier effect), maka industri film dan televisi Korea Selatan menyumbang KRW 17,45 triliun per tahun.

Ditambah dengan membuka 229.100 lapangan kerja dan berkontribusi terhadap penerimaan pajak senilai KRW 5,51 triliun," sebut riset berjudul The Economic Contibution of the Film and Television Industry in South Korea itu.

growthSumber: Oxford Economics

Industri kreatif Korea Selatan membuka lapangan kerja yang menjanjikan bayaran tinggi. Pada 2011, rata-rata pekerja di industri film dan televisi Korea Selatan digaji KRW 54,9 juta/tahun. Jauh lebih tinggi ketimbang rata-rata industri lain yaitu KRW 37 juta/tahun.

Jadi industri kebudayaan ini tidak hanya berkontribusi terhadap ekspor atau kas negara, tetapi juga mendorong konsumsi rumah tangga. Upah yang lebih besar di industri ini membuat mereka yang terlibat di dalamnya mampu meningkatkan konsumsi.

Seperti halnya Indonesia, konsumsi rumah tangga di Korea Selatan juga menjadi pilar utama dalam pembentukan PDB. Tahun lalu, porsi konsumsi rumah tangga dalam PDB Korea Selatan dalah 46,46%. Jadi saat konsumsi tumbuh, maka ekonomi secara keseluruhan juga akan terdorong.

growth

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular