
Wanita Ini Lunasi Utang Rp362 Juta dalam Setahun, Nih Caranya

Jakarta, CNBC Indonesia - Di Amerika Serikat (AS), tinggal bersama orang tua dan adik perempuan ketika berusia 20 tahun bukan hal yang ideal. Namun, Kristina Truong menganggapnya sebagai berkah.
Perjalanan Truong dimulai saat ia memiliki utang pinjaman mahasiswa sebesar US$ 25.000 atau setara Rp 362 juta (asumsi Rp 14.400/US$). Guna melunasi pinjamannya lebih cepat, ia pindah kembali ke rumah orang tuanya di Fairfax, Virginia, setelah dia lulus dari James Madison University pada tahun 2018.
Perempuan berusia 25 tahun ini kemudian mendapatkan pekerjaan sebagai manajer proyek di sebuah perusahaan konsultan digital di wilayah Washington, DC, menghasilkan US$ 100.000 (Rp 1,4 miliar) per tahun. Pada akhir 2019, ia bebas dari utang, mampu menghemat hingga lebih dari US$ 50.000 (Rp 724 juta) dan bersiap untuk pindah ke kediamannya sendiri.
Lalu bagaimana akhirnya Truong melunasi utangnya dengan jangka waktu singkat?
Truong rupanya menerapkan hidup hemat atau frugal living. Menurutnya, kedua orang tuanya berperan penting karena telah menginspirasi dia untuk bekerja keras dan hemat dengan uangnya.
"Menabung dan hemat dengan pengeluaran saya benar-benar melekat pada saya sejak usia muda," kata Truong kepada CNBC International.
Sementara cara dia mengelola keuangan dipelajari dari tutorial YouTube. Mulai dari pajak, investasi, dan topik kompleks lainnya.
Dia menggunakan pengetahuannya dan gaji yang cukup besar untuk membayar kehidupannya dan keluarganya ke depan. Memiliki ilmu dalam mengelola keuangan, Truong juga membantu masalah keuangan keluarnya.
Sebelum pandemi Covid-19, Truong menyumbang US$ 400 (Rp 5,7 juta) untuk hipotek orang tuanya senilai US$ 2.100 (Rp 30 juta) setiap bulan, serta membayar utilitas rumah tangga dan tagihan telepon.
Ia juga menyisihkan beberapa ratus dolar setiap bulan untuk membantu membayar pendidikan perguruan tinggi adik perempuannya. Ketika ibunya kehilangan pekerjaannya sebagai ahli manikur kuku pada Maret, Truong mulai mengisi kesenjangan dalam anggaran rumah tangga dengan membayar bahan makanan dan kebutuhan lainnya.
"Saya mendapat hak istimewa untuk tumbuh di Amerika dan memiliki semua peluang ini," katanya. "Itu membuat saya ingin bekerja lebih keras untuk dapat menyediakan bagi orang tua saya seperti yang mereka berikan untuk saya."
Selain itu, sebagai seorang Kristen yang taat, Truong juga menyumbangkan sekitar 10% dari gajinya setiap bulan.
"Sejak saya mengenal firman Tuhan, saya benar-benar terlibat dalam komunitas gereja saya," katanya, seraya menambahkan bahwa dia menghadiri misa virtual setiap akhir pekan. "Sangat menyenangkan memiliki komunitas orang percaya yang dapat saya andalkan dan hubungi teman-teman saya."
Di luar pekerjaan dan keyakinannya, Truong juga menjalankan District Cupcakes, yakni bisnis katering kue mangkuk, bersama saudara perempuan dan ibunya. Dia menghabiskan beberapa ratus dolar setiap bulan untuk iklan di media sosial.
Pada awal tahun 2020, perusahaan memenuhi 20 pesanan massal sebulan untuk pernikahan dan acara perusahaan. Tetapi bisnis telah melambat sejak pandemi melanda dan sekarang mereka kebanyakan membuat pesanan individu untuk ulang tahun atau acara-acara kecil lainnya.
Ibu dan saudara perempuannya menangani pembuatan kue sementara Truong mencari klien dan mengemas serta mengantarkan camilan. Saat ini, semua keuntungan mereka diinvestasikan kembali untuk mengembangkan perusahaan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Cuan Berlimpah Hidup Terjamin? Cek Rahasianya